Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ceritakan Proses Bidding Jadi Tuan Rumah U20, Jokowi: Semua Kerja Keras Agar Indonesia Bisa

Kompas.com - 28/03/2023, 19:41 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menceritakan proses bidding (menawarkan diri) Indonesia kepada Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sehingga akhirnya bisa ditunjuk sebagai tuan rumah Piala Dunia U20.

Hal itu disampaikannya dalam keterangan pers secara daring pada Selasa (28/3/2023).

"Saya menyampaikan bahwa Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia U20 melalui proses bidding, melalui proses seleksi panjang," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 Tak Pengaruhi Dukungan RI ke Palestina

Saat akhir bidding, ada tiga negara yang saat itu menjadi kandidat kuat sebagai calon tuan rumah Piala Dunia U20, yakni Indonesia, Brasil dan Peru.

"Saat itu, semua pihak berjuang bekerja keras bersama-sama agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Dan akhirnya bulan Oktober 2019 Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah piala dunia U20 oleh FIFA," ungkap Jokowi.

Menurutnya, penunjukan itu menjadi kehormatan bagi bangsa Indonesia karena mendapat kepercayaan menyelenggarakan Piala Dunia U20.

Baca juga: Ditanya Sikap Golkar Terkait Penolakan Israel di Piala Dunia U-20, Airlangga: Saya Ketum Wushu

"Penyelenggaraan event olahraga yang paling banyak penggemarnya di seluruh dunia," tuturnya.

Jokowi menjelaskan, saat ditunjuk jadi tuan rumah, Indonesia belum mengetahui siapa yang akan menjadi tim peserta.

Karena saat itu tahapan Piala Dunia U20 masih dalam proses pra-kualifikasi.

Setelahnya, kata Jokowi, kepastian Tim Nasional (Timnas) Israel lolos seleksi Piala Dunia U20 baru diketahui pada Juli 2022.

Oleh karenanya, Jokowi menegaskan bahwa keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20 tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri Indonesia terhadap Palestina.

Baca juga: Jokowi: FIFA Tahu Ada Penolakan terhadap Keikutsertaan Israel

"Karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat. Dan dalam urusan piala dunia U20 ini kita sependapat dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA memiliki aturan yang harus ditaati anggotanya," tutur Jokowi.

"Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan urusan politik," tegasnya.

Menurut Jokowi, saat ini FIFA sudah mengetahui adanya penolakan-penolakan atas keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20.

Namun, pemerintah Indonesia dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih terus berusaha mencari solusi yang terbaik.

Baca juga: Sepakat dengan Dubes Palestina, Jokowi: Jangan Campuradukkan Urusan Olahraga dengan Politik

"Untuk itu saya telah mengutus Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA untuk mencari penyelesaian yang terbaik," kata Jokowi.

"Mencari solusi yang terbaik," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com