JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) mengetahui adanya penolakan terhadap keikutsertaan tim nasional (timnas) Israel pada Piala Dunia U-20 2023 yang akan digelar di Indonesia.
"Saat ini FIFA juga telah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20," kata Jokowi dalam keterangan pers, Selasa (28/3/2023).
Jokowi menjelaskan, saat terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Oktober 2019, Indonesia belum mengetahui siapa saja negara yang bakal berpartisipasi di turnamen tersebut.
Baca juga: Ditanya Sikap Golkar Terkait Penolakan Israel di Piala Dunia U-20, Airlangga: Saya Ketum Wushu
Ia menuturkan, kepastian timnas Israel mengikuti Piala Dunia U-20 baru diketahui pada bulan Juli 2022 ketika mereka lolos babak kualifikasi.
Jokowi pun menegaskan bahwa keikutsertaan Israel di turnamen ini tidak berhubungan sikap pemerintah Indonesia atas kemerdekaan bangsa Palestina.
"Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat," kata Jokowi.
Baca juga: Polemik Israel Ikut Piala Dunia U20, Bagaimana jika Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah?
Jokowi pun sependapat dengan sikap Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia Zuhair Al Shun bahwa Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) punya aturan yang harus ditaati anggotanya.
"Jadi jangan mencampuradukkan urusan olahraga dengan urusan politik," kata dia.
Jokowi memastikan pemerintah bersama Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) terus berusaha mencari solusi terbaik atas masalah ini.
"Saya telah mengutus Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA untuk mencari penyelesaian yang terbaik, mencari solusi yang terbaik," ujar Jokowi.
Baca juga: FIFA Hapus Artikel soal Lagu Resmi Piala Dunia U20 2023
Nasib penyelenggaraann Piala Dunia FIFA U-20 2023 kini menjadi tanda tanya imbas penolakan dari banyak pihak terkait keikutsertaan tim nasional Israel dalam turnamen tersebut.
Penolakan tersebut membuat FIFA membatalkan drawing atau pengundian grup Piala Dunia U-20 yang sedianya digelar di Bali pada Jumat (31/3/2023) pekan ini.
"Memang kami belum mendapat surat resmi dari FIFA, tetapi pesannya jelas karena adanya penolakan dari Gubernur Bali yang menolak tim Israel sehingga dengan sendirinya drawing tidak bisa dilaksanakan tanpa seluruh peserta," kata anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga, Minggu (26/3/2023).
Gubernur Bali I Wayan Koster merupakan salah satu kepala daerah yang paling awal blak-blakan menolak kehadiran Israel di Indonesia.
Baca juga: Menparekraf Harap Indonesia Tetap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20
Penolakan itu ia sampaikan lewat surat bernomor kop T.00.426/11470/SEKRET kepada Menteri Pemuda dan Olahraga untuk melarang Israel bertanding di Piala Dunia U20 2023.
Politikus PDI-P itu beralasan, kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik yang dianut pemerintah Indonesia.
Ia juga menyebut bahwa Indonesia tidak memiliki hubungan diplolmatik dengan Israel.
"Sehubungan dengan hal tersebut, kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang Tim dari Negara Israel ikut bertanding di Provinsi Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan Tim dari Negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," tulis Koster dalam surat tersebut.
Rekan separtai Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menolak Israel untuk bermain di Indonesia.
Baca juga: Piala Dunia U20 2023, Bandung Siap Jadi Tuan Rumah Drawing Babak Grup
Menurut Ganjar, sebagai kader PDI-P, ia mesti memegang teguh amanat Presiden Sukarno untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.
"Kita sudah tahu bagaimana komitmen Bung Karno terhadap Palestina, baik yang disuarakan dalam Konferensi Asia Afrika, Gerakan Non Blok, dan maupun dalam Conference of the New Emerging Forces. Jadi ya kita ikut amanat beliau," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (23/3/2023).
Menurut dia, Piala Dunia U-20 dapat tetap digelar tanpa mengorbankan komitmen pendiri bangsa dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Oleh karena itu, Ganjar mendorong panitia dan pihak terkait untuk mencari terobosan agar Piala Dunia U-20 tetap berjalan tanpa kehadiran Israel di Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.