Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/03/2023, 11:17 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Anies Baswedan, Sudirman Said, merespons pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang mengaku menyetorkan nama cawapres kepada bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies.

Selain itu, Sudirman juga menanggapi pernyataan PKS yang mengeklaim ada ketua umum (ketum) parpol yang menawarkan diri untuk menjadi cawapres Anies.

Sudirman menegaskan bahwa tim kecil KPP akan terus menerima masukan dari pihak mana pun terkait sosok cawapres yang akan mendampingi Anies.

"Seperti yang ditugaskan oleh Pak Anies, tim kecil terus menerima masukan dari mana pun nama-nama yang berpotensi memenuhi kriteria yang telah disepakati," ujar Sudirman saat dimintai konfirmasi, Minggu (26/3/2023).

Baca juga: Jusuf Kalla Akui Setor Nama Cawapres untuk Anies Baswedan

Sudirman menekankan, pihaknya terbuka dengan semua opsi yang ada.

Bahkan, Sudirman membeberkan bahwa tim kecil KPP juga mengkaji kemungkinan sosok cawapres baru yang tidak pernah dibicarakan oleh publik saat ini.

Sebab, kata Sudirman, bisa saja sosok yang tidak pernah dibicarakan ini sebenarnya berpotensi menjadi cawapres.

"Di luar nama-nama yang sudah muncul, tim juga mengkaji kemungkinan baru, siapa tahu ada nama potensial tetapi tidak masuk dalam perbincangan saat ini," kata dia.

Baca juga: Pegang Tiket Maju Pilpres 2024 Usai Koalisi Terbentuk, Anies Kini Cari Cawapres...

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman sebelumnya mengungkapkan, ada parpol di parlemen yang menawarkan ketua umumnya untuk menjadi cawapres Anies.

Parpol tersebut berada di luar Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Adapun koalisi pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) itu terdiri dari Partai Demokrat, PKS, dan Partai Nasdem.

“Jadi di luar tiga ini kan ada partai yang juga berkomunikasi. Mereka mengatakan siap bergabung tapi ingin jadi cawapres, kan ada juga,” ungkap Sohibul di Kantor Sekretariat Perubahan, Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: Lewat Pantun, PKS Beri Sinyal Ajak Partai Golkar Gabung Koalisi Perubahan

Sementara itu, Jusuf Kalla mengaku telah menyetorkan nama cawapres untuk Anies.

Kendati begitu, Kalla menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada Anies mengenai sosok yang dipilih untuk mendampinginya dalam kontestasi Pilpres 2024.

"Adalah pasti, tergantung Anies saja mana yang menurut pandangan dia dan partai-partai mana yang cocok," kata Kalla, Sabtu (25/3/2023).

Kalla menuturkan, baik Anies maupun parpol yang mengusungnya tidak menyampaikan nama-nama yang berpotensi dipilih sebagai capres kepada dirinya.

"Enggak (sampaikan ke saya). Ah, itu saya tidak masuk tim kecil, kan tim kecil urusannya," ucap JK.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Nasional
Dukungan ke Airlangga Mengalir saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan jadi Ketum Golkar

Dukungan ke Airlangga Mengalir saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan jadi Ketum Golkar

Nasional
Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Mulai Dibangun September Tahun Ini

Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Mulai Dibangun September Tahun Ini

Nasional
KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif 'Fee Proyek' yang Biasa Dipatok Ke Pengusaha

KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif "Fee Proyek" yang Biasa Dipatok Ke Pengusaha

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Nasional
Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Nasional
Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Nasional
RI Tak Jawab Pertanyaan Soal Netralitas Jokowi di Sidang PBB, Kemenlu: Tidak Sempat

RI Tak Jawab Pertanyaan Soal Netralitas Jokowi di Sidang PBB, Kemenlu: Tidak Sempat

Nasional
Spanduk Seorang Ibu di Sumut Dirampas di Hadapan Jokowi, Istana Buka Suara

Spanduk Seorang Ibu di Sumut Dirampas di Hadapan Jokowi, Istana Buka Suara

Nasional
Jokowi dan Gibran Diisukan Masuk Golkar, Hasto Singgung Ada Jurang dengan PDI-P

Jokowi dan Gibran Diisukan Masuk Golkar, Hasto Singgung Ada Jurang dengan PDI-P

Nasional
Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Saat Jokowi Bertemu 2 Menteri PKB di Tengah Isu Hak Angket Kecurangan Pemilu...

Nasional
Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Sisa 4 Provinsi yang Belum Direkapitulasi, Sebelum KPU Tetapkan Hasil Pemilu 2024

Nasional
Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Puncak Mudik Jatuh 5-7 Apriil 2024, 6 Ruas Tol Beroperasi Fungsional

Nasional
Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Respons Parpol KIM hingga Gibran Buntut Golkar Minta Jatah 5 Menteri

Nasional
Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Pemerintah Dianggap Kerdilkan Kondisi HAM di Indonesia Dalam Sidang Komite PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com