Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Zackir L Makmur
Wartawan

Gemar menulis, beberapa bukunya telah terbit. Suka catur dan humor, tertawanya nyaring

Deteksi Dini Teroris Masuk Partai Politik

Kompas.com - 20/03/2023, 14:04 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DI DUNIA politik ada indikasi teroris. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan ada pihak yang terafiliasi kelompok terorisme masuk menjadi anggota partai politik (parpol).

Dalam dialog kebangsaan BNPT, KPU, dan Bawaslu bersama partai politik di Jakarta, Senin 13 Maret 2023, Kepala BNPT Boy Rafli Amar menjelaskan “Memang kita sudah dapat masukan-masukan dari awal dan Insya Allah yang lolos ini adalah sifatnya clear. Jadi yang beberapa tidak lolos itu yang hari ini kami katakan ada indikasi."

Walau baru tahap indikasi, terorisme adalah hal mengerikan. Lantaran terorisme adalah perbuatan yang menimbulkan teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban massal atau kerusakan dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.

Menurut data Global Terrorism Database, ada 638 insiden terorisme di Indonesia sejak 2000 hingga 2020. Pada periode tersebut, insiden terorisme paling banyak terjadi pada 2001 dengan total 106 insiden. Sementara, insiden terorisme paling sedikit pada 2007, yaitu sebanyak 2 kali.

Sementara Global Terrorism Index (GTI) 2022 menunjukkan, Indonesia menempati peringkat ke-24 dari daftar negara paling terdampak terorisme. Skor indeks terorisme global 2022 Indonesia tercatat memiliki skor 5,5 poin.

Politik Anonim

Sistem demokrasi yang dianut Indonesia, bagaimanapun, tidak boleh membatasi warga negara maupun parpol dalam melakukan pertarungan di ajang pemilihan umum. Namun persoalan pelik muncul ketika indikasi teroris ada dalam pusaran pertarungan politik demikian.

Semula, aksi-aksi teror yang digunakan teroris berupa selebaran, telepon, bom, bahkan bom bunuh diri. Namun apa yang diindikasikan BNPT teroris masuk parpol, karuan saja ini dijadikan alat yang jauh sangat berbahaya.

Lewat pertarungan “resmi” ini, mereka terus melakukan teror secara halus dan pelan-pelan. Mereka akan tetap berpegang teguh pada tujuan tunggalnya.

Tujuan tunggal mereka –baik lewat cara menyebar bom maupun partai politik- adalah untuk melumpuhkan otoritas pemerintah, sehingga dapat menerapkan mazhab aliran yang dianut kelompok terorisme.

Dalam politik, tujuan mereka sangat mungkin tidak mengangkang begitu gamblang. Maka mereka main secara halus terhadap etika politik dan akal sehat, politik pembunuhan karakter, sangat mungkin juga main politik uang dan politik dagang sapi, ataupun politik kambing hitam.

Dengan demikian, politik dijadikan obyek kawasan dengan menguasai anonim-anonim.

Sebutlah ketika tokoh keagamaan yang juga Presiden ke-4 Indonesia, KH. Abdurrahman Wahid, mendefinisikan bahwa: “yang lebih penting dari politik adalah kemanusiaan, " justru oleh kaum teroris bahwa politik adalah anonim.

Maka bila politik adalah kawasan anonim, kelanjutannya tidak ada rasa pribadi. Inilah permainan yang sangat berbahaya dan mematikan, karena dalam dunia yang begini sudah tidak dibutuhkan lagi “pribadi-pribadi”.

Dari sana pola perjuangan ataupun aksi-aksi massa, menjadi totalitas menjalankan misi dan visi. Dan kita tahu: visi dan misi mereka merubah idelogi bangsa ini.

Memainkan media sosial

Ada hal yang tidak boleh diabaikan begitu saja bahwa proses radikalisasi melalui media sosial atau internet perlu diberikan perhatian yang lebih besar, mengingat sebagian besar serangan teror yang dilakukan oleh pelaku tunggal atau lone wolf.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com