JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono mengaku tertekan karena menjadi sorotan publik akibat informasi yang menurut dia simpang siur.
Menurut Andhi, pemberitaan terkait dirinya di dunia maya cenderung tendensius.
Pernyatan itu Andhi kemukakan setelah menjalani klarifikasi harta kekayaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Ada berita-berita simpang siur macam-macam menjadikan diri saya sedikit tertekan,” kata Andhi saat ditemui awak media di Gedung Merah Putih KPK, Selasa (14/3/2023).
Baca juga: Kepala Bea Cukai Makassar Bantah Punya Istana di Cibubur: Belum Diwariskan
Andhi mengeklaim tidak pernah mengunggah konten pamer kemewahan di media sosial. Adapun kehidupan anaknya, menurut dia, merupakan persoalan lain.
Sebab, puterinya, Atasya Yasmine telah dewasa serta menekuni dunia fashion dan selebgram.
Namun, kata Andhi, beredar informasi di media sosial yang tidak benar mengenai anak dan dirinya.
Menurut dia, klarifikasi kekayaan oleh KPK saat ini menjadi pintu untuk membuat persoalan yang melingkupinya menjadi terang.
“Adanya klarifikasi dari KPK menjadi terang benderang semua,” kata dia.
Baca juga: Kepala Bea Cukai Makassar Sebut Anaknya Selebgram, Lumrah Pakai Baju Branded
Ia mengatakan, atasannya baru mengizinkannya menjelaskan kepada publik setelah menjalani pemeriksaan KPK dan Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemenkeu.
“Dari diri saya pribadi keluarga saya Bea Cukai dan Kemenkeu yang sangat saya banggakan dan cintai ini saya mohon maaf bila ada sesuatu yang tidak berkenan,” kata dia.
Andhi menjadi sorotan karena disebut mengenakan barang mewah di sejumlah foto. Ia juga disebut memiliki rumah mewah di kawasan Cibubur yang tidak didatanya dalam LHKPN.
Anak Andhi, Atasya Yasmine juga kerap mengunggah foto-foto dengan pakaian bermerek dan kehidupan glamor lainnya.
Pada salah satu unggahan, harga pakaiannya dari atas hingga bawah mencapai Rp 25 juta.
Ia juga merupakan mahasiswa double degree di Universitas Indonesia (UI) dan Melbourne University, Australia.
Warganet juga mengunggah video diduga Atasya sedang berjoget di kelab malam.
Sementara itu, gaya hidup Andhi dipantau Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Lembaga itu pun telah mengantongi sejumlah informasi terkait Andhi Pramono.
Nilai transaksi keuangannya disebut salip menyalip dengan eks pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Rafael Alun Trisambodo.
Baca juga: Bantah Pakai Cincin Blue Safir, Kepala Bea Cukai Makassar: Ini dari Kiai Saya
Sementara itu, Ketua Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana mengatakan, besaran transaksi mencurigakan Kepala Bea dan Cukai Makassar Andhi Pramono berjumlah besar.
Ivan bahkan menyebut nilai transaksi Andhi salip-menyalip dengan jumlah transaksi Rafael Alun Trisambodo.
Ia mengibaratkan transaksi keuangan keduanya seperti bus antarkota antarprovinsi (AKAP).
“Besarlah, seperti bus AKAP, saling salip," ujar Ivan kepada Kompas.com, Kamis (9/3/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.