Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik SDN Pondok Cina 1, Komnas HAM Minta Pemkot Depok Komunikasikan Relokasi ke Wali Murid

Kompas.com - 11/03/2023, 18:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta Pemerintah Kota Depok (Pemkot Depok) mengomunikasikan waktu relokasi kepada orangtua atau wali murid terkait relokasi dan alih fungsi lahan SDN Pondok Cina 1.

Komisioner Bidang Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Putu Elvina mengatakan, komunikasi diperlukan agar tidak terjadi konflik.

Namun, relokasi juga harus didahului dengan perencanaan yang matang.

Selain itu, Pemkot Depok perlu mempertimbangkan pemilihan waktu relokasi sehingga tak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM).

"Mengomunikasikan dengan baik kepada komite sekolah, orangtua/wali murid, menyediakan fasilitas di kelas baru yang memadai, tersedianya guru, sehingga tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar," kata Putu Elvina di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3/2023).

Baca juga: Komnas HAM Temukan 2 Indikasi Pelanggaran pada Kasus Relokasi SDN Pondok Cina 1 Depok

Rekomendasi lainnya, memastikan tidak adanya perundungan dan intimidasi terhadap siswa dan guru SDN Pondok Cina 1, serta orangtua wali siswa.

Kemudian, memastikan adanya fasilitasi terhadap kegiatan belajar mengajar maupun ekstrakurikuler pasca-normalisasi kegiatan belajar mengajar.

"KBM dan ekstrakurikuler difasilitasi dengan baik karena pasca-penundaan dan surat pemerintah untuk normalisasi kembali KBM, beberapa anak mengaku tadinya mereka menjalani ekskul tertentu tapi gara-gara itu, tidak dapat pengajaran ekskul tersebut," tutur Putu.

Tak hanya itu, Komnas HAM meminta Pemkot Depok memastikan ketersediaan guru. Caranya dengan mengembalikan posisi guru di SDN Pondok Cina 1, guna memenuhi kualitas dan kuantitas pemenuhan hak pendidikan para siswa.

Baca juga: Gara-gara Polemik SDN Pondok Cina 1, Para Siswa Disebut Ketakutan, Daya Belajarnya Turun

Lalu, mengefektifkan peran komite sekolah yang sudah ada sebagai ruang komunikasi, aspirasi, dan partisipasi secara berkelanjutan antara sekolah dengan orangtua siswa atas permasalahan yang terjadi.

Selanjutnya, membuat akses keluar masuk gerbang sekolah yang lebih aman dan ramah bagi anak untuk mengurangi potensi kecelakaan para siswa. Apalagi, ada potensi akses berupa bidang miring menjadi licin saat hujan.

"Memastikan ke depannya agar kebijakan re-grouping atau relokasi direncanakan dan dilakukan secara matang sehingga tidak berdampak pada proses belajar mengajar terhadap para siswa," jelas dia.

Baca juga: Sindir Idris karena Absen Pertemuan soal Polemik SDN Pondok Cina 1, Orangtua Murid: Giliran Peresmian Selalu Hadir

Sebelumnya diberitakan, relokasi sekolah SDN Pocin 1 menuai polemik.

Orangtua murid SDN Pondok Cina 1, Beji, Depok mengeluhkan relokasi kegiatan belajar mengajar anak-anaknya yang dilebur di sekolah lain imbas pengalihfungsian lahan sekolah untuk pembangunan masjid agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com