Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluarga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Datangi RS Polri untuk Serahkan Data

Kompas.com - 05/03/2023, 10:07 WIB
Nabilla Ramadhian,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu keluarga korban tewas akibat kebakaran Depo Pertamina, Plumpang, datang ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (5/3/2023).

Pengamatan Kompas.com, keluarga yang datang itu terdiri dari dua orang, yakni laki-laki dan wanita paruh baya

Mereka tiba sekitar pukul 09.00 WIB, dan langsung memasuki Gedung Sentra Visum dan Medikolegal. Mereka diarahkan ke sebuah meja bertuliskan 'Wawancara'.

Pihak keluarga yang laki-laki tampak memegang sebuah map putih. 

Belum diketahui identitas yang hendak dicari oleh kedua orang tersebut. 

Baca juga: Polri Identifikasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang sampai 14 Hari ke Depan

Berdasarkan keterangan yang terpampang di depan gedung, proses wawancara mencakup pendalaman keterangan dan data korban.

Beberapa yang didalami mencakup identitas pelapor dan korban, serta hubungan antara pelapor dengan korban.

Hingga berita ini ditulis, pihak keluarga korban masih dalam proses wawancara di Gedung Sentra Visum dan Medikolegal.

Sebelumnya diberitakan, RS Polri Kramat Jati menyiapkan posko untuk mempermudah proses identifikasi koran meninggal dunia akibat kebakaran besar yang terjadi di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara, pada Jumat (3/3/2023) malam.

Kepala Pusat Kedokteran (Kapusdokes) Polri Irjen Asep Hendradiana menyebut pihak RS Polri di Kramat Jati juga telah menerima sejumlah korban yang meninggal dunia akibat kejadian itu untuk diidentifikasi

"Untuk memudahkan pemeriksaan dan identifikasi korban meninggal Depo Pertamina Plumpang, RS Polri R Said Sukanto Pusdokkes Polri telah menyiapkan Posko Ante Mortem dan Posko Mortem," ujar Asep saat dihubungi, Sabtu (4/3/2023).

Baca juga: Erick Thohir Sambangi Titik Pengungsi Kebakaran Depo Pertamina di RPTRA Rawa Badak Selatan

Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran juga mengatakan proses identifikasi korban tewas akibat kebakaran itu sedang berlangsung di RS Polri Kramat Jati.

Fadil mengatakan, proses identifikasi dilakukan dengan mencocokkan sampel data ante morfem dari pihak keluarga dengan post morfem jasad korban. Sebab, ada jasad korban mengalami luka bakar hingga 100 persen.

"Jadi bagi yang kehilangan keluarga, kita akan ambil identifikasi primernya, sidik jari kalau punya data sidik jari. Kemudian sidik gigi kalau punya kondisinya giginya, kalaupun itu tidak punya paling terakhir DNA," kata Fadil, Jumat malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektare Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com