Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Naik, Badan Pangan Nasional Sebut Idealnya Tanam Sendiri

Kompas.com - 24/02/2023, 18:40 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, idealnya masyarakat menanam cabai sendiri untuk memenuhi kebutuhan akan cabai yang harganya meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Arief mengungkapkan, harga cabai memang akan naik di tengah musim hujan. Sehingga, solusi yang paling ideal adalah mendekatkan produksi ke daerah konsumsi, misalnya dengan menanam sendiri.

"Kalau cabai ini, memang yang paling ideal adalah mendekatkan produksi di daerah konsumsi. Kan kalau kemarin gemar menanam cabe itu contohnya dengan polybag, harusnya demikian," kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (24/2/2023).

Terlebih, menurutnya, masyarakat Indonesia pada umumnya lebih gemar mengonsumsi cabai segar ketimbang cabai kering.

"Kalau kita makan tahu maunya cabai rawit hijau yang fresh, enggak mau makan cabe kering, ya memang solusinya hanya itu, hanya memproduksi di (daerah konsumsi)," ujar Arief.

Baca juga: Harga Cabai di Kota Semarang Semakin Pedas, Rp 65.000 Per Kilogram

Akan tetapi, pemerintah juga berupaya memastikan ketersediaan cabai di daerah-daerah yang stok cabainya kosong maupun harganya tengah melonjak.

Kemudian, Arief mendorong agar pemerintah daerah menggunakan biaya tidak terduga untuk mendistribusikan stok cabai dari daerah yang surplus ke defisit.

Ia mengatakan, mobilisasi stok itu menjadi salah satu jalan keluar karena panen cabai tidak terjadi serentak di berbagai daerah.

"Jadi ini kita distribusikan juga kepada seluruh pemerintah daerah untuk melakukan pengamanan pangannya di daerah masing-masing untuk mendistribusikan," kata Arief.

Namun, Arief kembali menekankan bahwa menanam cabai di daerah-daerah konsumsi juga dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan cabai.

"Setiap pemerintah daerah harusnya bisa meluangkan waktu untuk sharing ke masyarakatnya bisa menanam cabai di daerah-daerah konsumsi," ujar Arief.

Baca juga: Mentan Sebut Stok Pangan Jelang Ramadhan-Lebaran Cukup Tersedia

Diketahui, harga cabai rawit di pasaran tercatat naik dalam beberapa waktu terakhir.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, harga cabai rawit sudah naik Rp 10.000 per kilogram di Semarang.

"Kalau sekarang per kilogram cabai jenis rawit merah mencapai Rp 65.000. Jika harga normal ya hanya Rp 50.000 per kilogram," kata Warni, salah seorang pedagang di Pasar Bulu, Semarang, Rabu (22/2/2023).

Warni mengatakan, tak stabilnya harga cabai membuat banyak pembeli protes. Hal itu pula yang memengaruhi jumlah pembeli yang terus berkurang.

Selain berkurangnya jumlah pembeli, penghasilan Warni dari jualan cabai juga turut berkurang karena banyak cabai yang busuk.

"Sekarang yang beli sedikit-sedikit, akhirnya banyak cabai yang busuk di tempat saya," ujar Warni.

Baca juga: Cara Menyemai Benih Cabai agar Pertumbuhannya Serempak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com