Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/02/2023, 13:58 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Kopral Dua (Kopda) Ahmad Nofrizal tengah menjadi perbincangan setelah sukses mengevakuasi Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono di hutan Kerinci, Jambi, Selasa (21/2/2023).

Dalam proses evakuasi, prajurit Komando Pasukan Gerakan Cepat (Kopasgat) dari Batalyon Komando 462/Pulanggeni ini harus bertaruh nyawa.

Sebab, Nofrizal harus bergelantungan dan berputar-putar pada seutas tali untuk menjaga keseimbangan tandu yang membawa Kapolda Jambi menuju helikopter Super Pumda H-3211 yang terbang rendah.

Baca juga: Kisah Kopda Ahmad Nofrizal, Bergelantungan dan Berputar-putar di Langit Saat Penyelamatan Dramatis Kapolda Jambi

Dalam video yang beredar, tiupan angin lebih dari 15 knot yang berasal dari baling-baling helikopter membuat keduanya berputar-putar bak gasing.

Untuk menjaga keseimbangan, Nofrizal mesti memeluk erat Kapolda Jambi ketika proses pengangkatan dari daratan menuju helikopter.

Setelah 53 jam berada di belantara hutan Kerinci, jenderal polisi bintang dua ini pun berhasil dievakuasi oleh prajurit dari pasukan elite TNI Angkatan Udara.

"Saya diperintah komandan untuk memastikan keselamatan Pak Kapolda sampai atas (helikopter). Maka saya pegang erat-erat agar selamat," kata Nofrizal melalui pesan singkat, Selasa kemarin.

Baca juga: Alami Cedera Lebih Parah dari Penumpang lain, Kapolda Jambi Diterbangkan ke RS Polri Jakarta

Dalam evakuasi terhadap Kapolda Jambi bersama tujuh anggotanya, helikopter yang diterbangkan Mayor Pnb Ravi Rakasiwi dan Kapten Pnb Surya Mega membawa tujuh prajurit dari tim penyelamatan dan pertolongan Kopasgat.

Dengan lancarnya proses evakuasi ini, misi kemanusiaan yang dijalankan prajurit Kopasgat pun berjalan sukses.

Di luar dari misi kemanusiaan ini, Kopasgat nyaris tak pernah absen dari peristiwa penting perjalanan bangsa Indonesia, termasuk keterlibatan Kopasgat di sejumlah operasi.

Berikut lima operasi yang pernah dilakukan Kopasgat:

1. Penumpasan RMS, DI/TII dan PRRI/Permesta

Latihan Angkasa Yudha 2012
Prajurit Paskhas TNI AU memeragakan simulasi SAR tempur pada Latihan Manuver Lapangan Angkasa Yudha 2012 di Tanjung Pandan, Pulau Belitung, Bangka Belitung, Selasa (23/10). Latihan tersebut meliputi lima operasi udara, yaitu operasi serangan udara strategis, lawan udara ofensif, pertahanan udara, operasi informasi, dan operasi dukungan udara. Manuver lapangan ini melibatkan pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut, pesawat intai dan pasukan TNI AU.RIZA FATHONI Latihan Angkasa Yudha 2012 Prajurit Paskhas TNI AU memeragakan simulasi SAR tempur pada Latihan Manuver Lapangan Angkasa Yudha 2012 di Tanjung Pandan, Pulau Belitung, Bangka Belitung, Selasa (23/10). Latihan tersebut meliputi lima operasi udara, yaitu operasi serangan udara strategis, lawan udara ofensif, pertahanan udara, operasi informasi, dan operasi dukungan udara. Manuver lapangan ini melibatkan pesawat tempur, helikopter, pesawat angkut, pesawat intai dan pasukan TNI AU.
Muncul gejolak perlawanan ketika Indonesia baru merdeka.

Perbedaan visi dan misi membuat sejumlah kelompok memilih caranya sendiri, termasuk DI/TII. Ketika itu terjadi pemberontakan DI/TII di Jawa Barat.

Sebagai pasukan dengan kategori khusus, Pasukan Khas (Paskhas), kini bernama Kopasgat, langsung diterjunkan ke lapangan. Mereka bersigap untuk melaksanakan sebuah misi pengejaran.

Tak hanya di Jawa Barat saja, Kopasgat juga mengerahkan satu kompi untuk penumpasan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 1952.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com