Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Zainudin Amali "Mundur" sebagai Menpora, Siapa Penggantinya?

Kompas.com - 22/02/2023, 06:25 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memberikan jawaban soal status politisi Partai Golkar yang juga Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Zainudin Amali di Kabinet Indonesia Maju.

Presiden mengatakan, Zainudin Amali secara informal sudah menyatakan mundur dari jabatan sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

"Secara resmi belum, (pernyataan mundur) tertulis belum. Informal sudah (menyatakan undur diri)," ujar Jokowi kepada wartawan di Jalan Ciliwung, Jakarta Selatan, Selasa (21/2/2023).

Baca juga: Jabat Waketum PSSI, Zainudin Amali Mundur secara Informal sebagai Menpora

Jokowi mengatakan bahwa Zainudin menyatakan pengunduran dirinya lewat laporan secara langsung kepadanya.

Laporan Zainudin ini dilayangkan setelah dia ditetapkan sebagai Wakil Ketua Umum PSSI berdasarkan hasil Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2022 .

Posisi Waketum PSSI ini membuatnya menjadi salah satu menteri kabinet Jokowi yang merangkap jabatan.

Siapa penggantinya?

Selain soal status di dalam kabinet, Presiden Jokowi juga memberikan tanggapan perihal siapa sosok yang nanti akan menggantikan Zainudin Amali sebagai Menpora. Jokowi menegaskan, baru akan mengungkap pengganti jika secara resmi sudah diputuskannya.

"Gantinya nanti kalau sudah ada resminya baru saya bicara yaa," tuturnya.

Baca juga: Soal Pengganti Zainudin Amali yang Mundur dari Menpora, Airlangga: Tergantung Presiden

Adapun Zainudin Amali sebelumnya mengaku mendapat izin dari Presiden Jokowi untuk fokus mengurusi dunia sepak bola.

Hal tersebut dia sampaikan merespons pertanyaan apakah ia akan resmi mundur dari kursi Menpora setelah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.

"Beliau menyampaikan kepada saya, saya diizinkan untuk konsentrasi dan fokus kepada sepak bola. Sudah, jangan dijelasin panjang-panjang lagi itu," kata Zainudin seusai pertemuan antara pengurus PSSI dan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023).

Zainudin menuturkan, dalam pertemuan tersebut, ia meminta izin kepada Jokowi untuk berkonsentrasi mengurus sepak bola sebagai pengurus PSSI. Politikus Partai Golkar itu pun menyebut bahwa Jokowi memberi izin tersebut.

"Jadi Beliau sudah mengizinkan saya untuk fokus dan konsentrasi mengurus sepak bola, mendampingi Pak Erick Thohir, Bu Ratu Tisha, dan teman-teman Exco (Komite Eksekutif PSSI)," kata dia.

Sementara itu, pada Selasa malam, Zainudin Amali menyatakan enggan berkomentar soal kabar dirinya telah mengajukan mundur dari jabatan secara informal.

Saat ditanya awak media terkait isu tersebut, Amali menghindar dan menyebut hal tersebut terlalu politis untuk dijawab.

Baca juga: Golkar Restui Zainudin Amali Mundur dari Kabinet, Menanti Keputusan Jokowi...

"Saya tidak mau berkomentar soal itu, itu terlalu politis," ujar Amali singkat saat ditemui usai pertandingan Timnas Indonesia U-20 melawan Guatemala di Stadion Utama Gelora Bung Karno.

Golkar sebut ada banyak calon pengganti Zainudin Amali

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, pihaknya memiliki banyak kader mumpuni yang bisa ditugaskan untuk mengisi Kabinet Indonesia Maju, termasuk pada posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Dia menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan bahwa Menpora Zainudin Amali telah mengajukan pengunduran diri secara informal setelah terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.

“Golkar itu gudangnya kader-kader yang dapat ditugaskan di macam-macam sektor dan industri. Jadi tergantung kehendak Presiden saja,” ujar Dave kepada Kompas.com, Selasa.

Namun demikian, ia menyerahkan semua keputusan di tangan Jokowi. Sebab, reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, pihaknya menunggu arahan Presiden Jokowi soal status Zainudin Amali sebagai Menpora.

Dia juga menanti arahan Presiden sebelum menentukan pengganti Zainudin Amali.

"Kita tunggu arahan Bapak Presiden. (Soal penggantian) Itu hak prerogatif Presiden," ujar Airlangga pada Senin.

Baca juga: Jawaban Zainudin Amali soal Status Menpora Usai Jadi Waketum PSSI

Terpisah, Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyatakan, Presiden Jokowi memiliki dua pilihan jika Zainudin Amali mundur. Kedua pilihan itu yakni menunjuk ad interim atau langsung menunjuk pengganti Zainudin.

"Nah tentu secara politik dan administratif politiknya, kita tunggu apakah pernyataan Pak Menpora yang menyampaikan presiden setuju apakah langsung akan di-follow up oleh Presiden," kata Syaiful pada Senin.

"Bisa dua hal kan, bisa ad interim, atau langsung ditunjuk Menpora baru. Ya kita lihat minggu ke depan seperti apa," lanjutnya.

Namun demikian, dia meyakini pihak Istana akan memberikan jalan kepada Zainudin Amali untuk melepas jabatan Menpora supaya fokus di PSSI.

"Walaupun ini tidak bahasa eksplisit, tapi secara implisit menurut saya Istana saya kira mengabulkan atau memberikan jalan kepada Pak Menpora untuk melepas jabatannya sebagai Menpora, dan fokus sebagai Waketum PSSI," ujar Huda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com