Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Keluhkan Mesin Partai Macet karena Menunggu Putusan MK

Kompas.com - 21/02/2023, 18:44 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief mengeluhkan macetnya mesin partai karena menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal uji materi Undang-Undang (UU) Pemilu terkait sistem proporsional terbuka.

Ia mengatakan, situasi itu membuat terbatasnya ruang gerak bakal calon legislatif (bacaleg) Demokrat untuk bertemu masyarakat.

“Karena hampir sekarang memasuki tahap bekerjanya para caleg hasil penjaringan. Tapi, kami mengalami kesulitan karena (sistem pemilu) terbuka atau tertutup ini belum diputuskan MK,” kata Andi Arief pada Kompas.com, Selasa (21/2/2023).

Padahal, menurutnya, salah satu ujung tombak Demokrat mensosialisasikan partai adalah lewat para bacaleg.

“Sehingga ini menghambat kerja-kerja politik di bawah. Karena terus terang, para caleg ini hampir menjadi ujung tombak kan, disamping struktur partai,” ujarnya.

Baca juga: Kepuasan Publik terhadap Pemerintah Meningkat, Demokrat: Bukan Berarti Bisa Berpuas Diri

Di sisi lain, Andi Arief menilai saat ini bakal Koalisi Perubahan tengah memantau elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

Ia mengatakan, Demokrat ingin Koalisi Perubahan dideklarasikan sebelum bulan Ramadhan.

“Koalisi kita memastikan bahwa elektabilitas Anies biar betul-betul mantap, stabil, dan kita berharap sebelum puasa akan deklarasi,” katanya.

“Faktor ini juga yang kami duga akan menaikan kembali elektabilitas Partai Demokrat,” ujarnya Andi Arief melanjutkan.

Baca juga: Pimpinan DPR Harap Hakim MK Dengarkan Pertimbangan Berbagai Pihak yang Tetap Ingin Sistem Proporsional Terbuka

Untuk diketahui, sidang gugatan uji materi sistem pemilu proporsional terbuka tengah berjalan di MK.

Para penggugat ingin sistem pemilu tersebut diubah menjadi proporsional tertutup.

Kemudian, sebanyak 8 parpol di DPR RI telah menyatakan tetap mendukung sistem pemilu proporsional terbuka.

Namun, hanya PDI-P yang mendukung agar pemilu berlangsung dengan proporsional tertutup.

DPR melalui Komisi III telah mengungkapkan pendapatnya, dan menolak sistem pemilu proporsional tertutup.

Alasannya, sistem proporsional tertutup bakal memicu konflik di internal partai politik (parpol) karena penentuan caleg sepenuhnya ditentukan oleh parpol.

Baca juga: Demokrat Sayangkan Jokowi Endorse AHY dkk Jadi Capres-Cawapres, Diminta Belajar dari SBY

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com