Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jadikan K3 di Lingkungan Perusahaan Prioritas, WSBP Luncurkan 10 Golden Rules for Safety

Kompas.com - 20/02/2023, 19:53 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

7. Pekerja tidak dibolehkan menggunakan mesin dan alat yang rusak, tidak layak, tidak memiliki sertifikasi, dan belum pernah dilakukan pemeriksaan sebelum operasi.  

Untuk itu, pekerja wajib melakukan perencanaan terkait kompetensi, beban angkat, kelayakan fungsi kelengkapan keselamatan, dan komunikasi dalam pekerjaan pengangkatan.

8. Pada pekerjaan di ruang terbatas wajib dilengkapi APD dan APK.

9. Setiap pekerja di ketinggian harus dilengkapi dengan sistem pencegahan jatuh dan sistem penangkap jatuh yang sesuai

10, Setiap pekerja wajib melakukan pelaporan terkait safety observation (unsafe act and unsafe condition), positive observation, dan near miss yang memerlukan perhatian dari semua pihak terkait.

Baca juga: Dapat 3 Proyek, WSBP Klaim Jadi Anak BUMN Pertama Suplai Beton IKN

Budaya perusahaan

Lebih lanjut, Bambang mengatakan, pihaknya secara terus menerus dan konsisten melakukan continual improvement dengan berdasarkan pada budaya perusahaan, yakni Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (AKHLAK) yang berbasis teknologi informasi dan era revolusi 4.0 SDM unggul.

Kemudian, perusahaan juga berpartisipasi aktif dalam pelaporan kondisi tidak aman (unsafe condition), tindakan tidak aman (unsafe action), nyaris celaka (near miss), dan pencemaran lingkungan (environment measurement) melalui safety observation dan near miss reporting.

Setiap pimpinan diharapkan dapat menjadi role model dalam penegakan komitmen bersama tersebut.

Bambang menyatakan, sebagai perusahaan manufaktur besar di Indonesia, WSBP harus mewujudkan kondisi kerja yang aman sehat dan nyaman sebagai kunci utama peningkatan produktivitas dan loyalitas pekerja terhadap perusahaan. 

Baca juga: WSBP Bikin Produk Baru Sloof untuk Proyek Jalan dan Irigasi

“Ini menjadi tugas besar untuk kami untuk terus berkomitmen dan menjaga K3 mulai dari hal yang  mendasar sehingga terwujud K3 yang dapat mendukung keberlanjutan bisnis WSBP,” jelasnya. 

Dia mengatakan, WSBP akan melaksanakan program peningkatan kesadaran kepada seluruh pegawai untuk mendukung target peningkatan safety observation dan near miss reporting perusahaan.

Tidak hanya itu, WSBP juga melaksanakan HSE Promotion, yaitu publikasi informasi seputar HSE melalui komunikasi internal.

Ada pula kegiatan sharing knowledge untuk saling bertukar pengetahuan kepada seluruh karyawan tentang potensi bahaya atau permasalahan yang ada pada area kerjanya. Kemudian, digelar pula program HSE Gift, yaitu program apresiasi kepada pegawai yang telah secara konsisten melakukan penegakan terhadap K3.

Baca juga: Kaleidoskop Kinerja WSBP 2022, Korporasi Berhasil Kantongi Kontrak Senilai Rp 3,29 Triliun

WSBP berharap pelaksanaan program dan kegiatan tersebut dapat mewujudkan K3 yang dapat mendukung keberlangsungan usaha di setiap tempat kerja

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com