JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberiraan Richard Eliezer yang akan kuliah hukum menjadi artikel populer di Kompas.com, Jumat (10/2/2023).
Ada pula artikel populer lainnya mengenai tudingan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) yang menyebut Ganjar tak bernyali.
Pemberitaan populer berikutnya, yakni mayoritas responden yang setuju agar Presiden Joko Widodo tak menunjukkan pilihan politiknya pada Pemilu 2024.
Berikut ulasan lengkapnya:
Psikolog Klinik Dewasa Liza Marielly Djaprie mengungkapkan bahwa Bharada Richard Eliezer atau Bharada E ingin melanjutkan pendidikan tingginya di bidang hukum apabila kelak ia tak lagi berprofesi sebagai personel Brimob.
Hal itu disampaikan Liza ketika mendampingi Bharada E yang sempat mengalami trauma psikis akibat tersangkut kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
"Dia sempet ngomong, 'Ya sudah deh, Mbak, aku mulai menatap hidup ke depan', dia bilang, 'Kalau misalnya aku sudah tidak bisa lagi di Brimob, setelah selesai ini apakah nanti aku kuliah hukum'," kata Liza dalam acara Gaspol! Kompas.com yang ditayangkan Rabu (8/2/2023).
Baca selengkapnya: Richard Eliezer: Kalau Tak Bisa Lagi di Brimob, Apa Nanti Aku Kuliah Hukum?
Organisasi relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) resmi membubarkan diri pada Kamis (9/2/2023).
Tak sampai 1,5 tahun organisasi itu berdiri. Diketahui, GP Mania bermula dari Jokowi Mania atau Joman, organisasi relawan Jokowi pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 lalu.
Setelah berkontribusi mengantarkan Jokowi sebagai presiden dua periode, pada Oktober 2021, Joman berpindah haluan mendukung Ganjar Pranowo menjadi presiden 2024 dan menamakan diri GP Mania.
Sempat mengelu-elukan Ganjar sebagai sosok penerus Jokowi, kini, GP mania berkata sebaliknya.
Oleh mantan Ketua GP Mania, Immanuel Ebenezer, Ganjar disebut tak bernyali, tidak punya gagasan besar buat Indonesia, bahkan belum siap menjadi presiden.
Baca selengkapnya: GP Mania Dulu Sebut Ganjar The Next Jokowi, Sekarang Tuding Tak Punya Nyali
Jajak pendapat Litbang Kompas memetakan pendapat responden soal sikap presiden terkait pilihan politiknya untuk Pemilu 2024.
Survei membagi tiga kelompok responden, yakni responden secara keseluruhan, responden pemilih Presiden Joko Widodo, dan responden pemilih Prabowo Subianto.
Hasilnya, mayoritas responden di tiga kelompok setuju jika presiden tidak menunjukkan pilihan politiknya pada pemilu mendatang.
Baca selengkapnya: Survei Litbang Kompas: Mayoritas Responden Setuju Presiden Tak Tunjukkan Pilihan Politiknya di Pemilu 2024
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.