JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat Litbang Kompas akhir Januari 2023 kemarin menunjukkan eksistensi Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi keagamaan Islam.
Hampir separuh responden yakni 49,6 persen memikirkan kata "organisasi" saat mendengar tentang "Nahdlatul Ulama".
Responden kelompok ini mengasosiasikan NU sebagai organisasi Islam, organisasi umat Islam, ataupun organisasi Islam terbesar.
Baca juga: Survei Litbang Kompas: Responden Nilai NU Telah Bekerja Optimal di 3 Bidang Ini
Sementara, sebanyak 15,6 persen responden menyebut NU sebagai agama Islam, paham Islam, aliran Islam, ataupun kegiatan keislaman.
Lalu, 8,7 persen responden memikirkan kata "toleransi, baik, dan moderat" ketika menjawab pertanyaan apa itu NU dalam pandangan mereka.
Selanjutnya, sebanyak 5,9 persen responden mengasosiasikan NU sebagai perkumpulan ulama.
Ada pula yang mengaitkan NU dengan sejumlah tokoh. Sebanyak 2,2 persen responden menyebut nama-nama seperti Gus Dur, Ma'ruf Amin, Hasyim Asy'ari, hingga Gus Yahya ketika ditanya apa itu NU menurut mereka.
Baca juga: Besok, Satu Abad NU Digelar Nonsetop 24 Jam, Ini Rangkaian Acaranya
Sementara, 0,8 responden mengira NU sebagai partai politik. Lalu, 0,7 persen responden mengasosiasikan NU sebagai Islam tradisional dan Islam Nusantara.
Sisanya, sebanyak 12,9 persen responden mengaku tidak tahu dan 2,5 persen menjawab lainnya.
Masih dalam survei yang sama, 43,5 persen responden menilai bahwa NU berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman keagamaan ahlussunah wal jamaah.
Lalu, 31,4 persen responden menganggap NU berperan menjaga toleransi dan kebinekaan di tengah masyarakat. Sedangkan 16,4 persen responden menyebut bahwa NU meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat.
Ada pula yang menilai NU berkontrubusi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat (7,1 persen), dan meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat (1,6 persen).
Adapun survei ini digelar Litbang Kompas pada 24-26 Januari 2023. Total ada 512 responden dari 34 provinsi yang diwawancara.
Sampel ditentukan secara acak dari responden panel Litbang Kompas sesuai proporsi jumlah penduduk di tiap provinsi. Menggunakan metode ini, margin of error atau nirpencuplikan penelitian sebesar 4,33 persen.
Untuk diketahui, NU bakal merayakan Hari Ulang Tahun (Harlah) ke-100 pada Selasa (7/2/2023). Peringatan satu abad berdirinya organisasi Islam terbesar di Indonesia itu rencananya digelar secara besar-besaran di Stadion Delta Gelora Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca juga: Saat Muhammadiyah Siapkan 2.000 Nasi Bungkus, 3.000 Bakso, dan Layanan Gratis untuk Satu Abad NU
Sejumlah tokoh agama dijadwalkan hadir mengisi acara tersebut, tak terkecuali para pejabat negara seperti Presiden Joko Widodo.
Lalu, sejumlah menteri juga dijadwalkan hadir mulai dari Menko Polhukam Mahfud MD, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menko PPKUKM Teten Masduki, hingga Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Ada pula Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan yang rencananya ikut meramaikan acara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.