Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenlu: Tidak Ada WNI yang Jadi Korban Serangan Bom di Peshawar

Kompas.com - 01/02/2023, 10:55 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI mengonfirmasi bahwa tidak ada satu pun warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban serangan bom di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha mengatakan, informasi itu didapat setelah KBRI Islamabad berkoordinasi dengan otoritas setempat.

"KBRI Islamabad telah berkoordinasi dengan otoritas setempat, tidak ada korban WNI pada serangan bom bunuh diri di Peshawar, Pakistan," kata Judha kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).

Baca juga: Kemlu: Indonesia Kutuk Serangan Teroris di Masjid Kota Peshawar Pakistan

Pada saat yang sama, Kemenlu menyatakan bahwa Indonesia mengutuk serangan teroris tersebut. Serangan terjadi di masjid dan kantor polisi Kota Peshawar pada Senin (30/1/2023).

Diketahui, ledakan ini menewaskan sedikitnya 17 orang dan 80 korban luka-luka.

"Indonesia mengutuk serangan keji teroris yang terjadi di masjid di kota Peshawar, yang telah mengakibatkan banyak korban meninggal dunia dan melukai para jemaah," kata Kemenlu dalam cuitannya di akun Twitter @Kemlu_RI, Selasa.

Atas kejadian tersebut, Kemenlu lantas menyampaikan rasa belasungkawa kepada keluarga yang anggotanya menjadi korban kekejaman teroris.

Baca juga: Ledakan Bom di Masjid Peshawar Pakistan, 17 Orang Tewas dan 80 Luka-luka

Sebelumnya diberitakan, bom meledak di masjid tempat sejumlah besar orang berkumpul untuk shalat, kata polisi Sikandar Khan kepada kantor berita Reuters.

“Sebagian bangunan ambruk dan beberapa orang diyakini berada di bawahnya,” tambah Khan, dikutip dari Al Jazeera.

Juru bicara Rumah Sakit Lady Reading di Peshawar yaitu Mohammad Asim mengatakan, mereka menerima 90 orang korban luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.

Laporan Al Jazeera dari Islamabad menerangkan, ledakan bom di Peshawar dilakukan oleh seorang pengebom bunuh diri.

Baca juga: 6 Pelaku Penyerangan Sekolah di Peshawar Dihukum Mati

“Kami juga mendapatkan detail... pelaku bom bunuh diri itu sendiri sedang duduk di barisan depan shalat berjemaah di dalam masjid,” demikian laporan Kamal Hyder dari kantor berita tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com