Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Megawati Kecil Protes ke Bung Karno Ada Tamu Tak Bersandal

Kompas.com - 01/02/2023, 06:43 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, ketika kecil ia pernah memprotes kepada ayahya, Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno, karena menerima tamu yang mengenakan sandal.

Ia bercerita, suatu ketika, Bung Karno yang sedang menjabat sebagai presiden menerima rombongan tamu yang menurutnya tidak mengenakan pakaian rapi.

"Sebuah pengalaman saya yang luar biasa menurut saya ketika datanglah sebuah rombongan lalu berpakaian peci, memakai baju koko, memakai sarung. Nah ini saya orangnya pemerhati, lalu memakai sandal," kata Megawati dalam acara Malam Anugerah Satu Abad NU di TMII, Jakarta, Selasa (31/1/2023) malam.

Baca juga: Megawati Disebut Sudah Kantongi Nama Capres, Hasto: Tinggal Tunggu Momentum yang Tepat

Megawati pun memprotes kedatangan para tamu tersebut karena ia diajarkan untuk senantiasa sopan dalam berpakaian dan tamu-tamu yang hendak menemui Bung Karno mesti mengenakan pakaian rapi.

"JadI saya bisik-bisik kepada beliau, katanya kalau mau terima tamu pakaiannya mesti rapi, itu tamu Bapak kenapa enggak pakai sepatu? Jadi Bapak saya bingung kan, langsung saya disuruh diam," ujar Megawati.

Bung Karno lalu meminta Megawati meninggalkan ruangan hingga pertemuan dengan para tamu selesai.

Ketika tamu-tamu sudah pulang, Megawati lalu menagih penjelasan kepada Bung Karno. Bung Karno pun langsung menasihatinya supaya tidak mengulangi perbuatan itu karena tidak sopan.

Baca juga: Gibran Enggan Ungkap Pesan yang Diberikan Megawati Untuknya: Rahasia

Sang Proklamator lantas menjelaskan bahwa tamu-tamu yang datang mengenakan sandal itu adalah para pejuang dari Nahdlatul Ulama (NU).

"Bapak saya bilang, itu pejuang, kami dari kecil selalu sudah mendengar kata pejuang, pejuang apa itu tadi? Ya itu dari kalangan NU," ujar Megawati.

Oleh karena itu, Megawati kini mengaku tak heran ketika menemui orang-orang yang datang ke acara resmi tanpa sepatu karena mereka adalah warga NU.

"Jadi makanya setiap kalau lihat, mohon maaf, yang duduk di sini seperti Pak Ma'ruf (Wakil Presiden Ma'ruf Amin) segala, saya sudah enggak pangling lah," kata Megawati.

"Karena sudah dari dulu saya tahu kalau tamu yang tidak bersepatu itu sudah pasti adalah orang dari kalangan NU," imbuh dia disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.

Adapun Megawati hadir di acara Malam Anugerah Satu Abad NU untuk mewakili sang ayah menerima penghargaan dari Pengurus Besar NU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com