Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tokoh Lintas Agama Tandatangani Deklarasi Atma Jaya, Penyelesaian Konflik Sosial dengan Cara-cara Damai

Kompas.com - 25/01/2023, 20:59 WIB
Syakirun Ni'am,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sembilan tokoh lintas agama menandatangani dokumen Deklarasi Atma Jaya yang berisi kesepakatan penyelesaian konflik sosial di Indonesia dengan cara-cara damai.

Deklarasi tersebut merupakan salah satu upaya realisasi Deklarasi Abu Dhabi, dokumen perdamaian yang ditandatangani Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Syeikh Ahmad Al Tayyib pada 2019 lalu.

Setelah ditandatangani, dokumen tersebut diserahkan kepada Kementerian Agama sebagai wakil dari pemerintah.

Adapun deklarasi itu digelar di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta dalam acara Seminar Nasional Dokumen Abu Dhabi 2023.

Baca juga: Kerajaan Sriwijaya: Pusat Perdagangan dan Penyebaran Agama Buddha

Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo mengatakan, pertemuan di Atma Jaya diharapkan memunculkan gerakan bersama untuk merealisasikan dokumen Abu Dhabi.

“Gerakan ini membutuhkan kerjasama dari kita, bukan kami atau mereka. Ini gerakan kita bersama,” kata Ignatius saat menyampaikan sambutannya, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi yang Kompas.com terima, Rabu (25/1/2023).

Menurut Ignatius, pada akhir dokumen Deklarasi Abu Dhabi disebutkan bahwa Al Azhar dan Gereja Katolik meminta deklarasi itu menjadi bahan penelitian dan refleksi di semua sekolah, universitas, dan institut pendidikan agar membantu mendidik generasi baru membawa kebaikan serta kedamaian bagi orang lain.

“Di mana-mana menjadi pembela hak-hak dari mereka yang tertindas dan yang terkecil di antara saudara saudari kita,” ujarnya.

Baca juga: Sejarah Lahirnya Agama Islam

Sementara itu, Khatib Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abu Yazid Al Busthami mengatakan, agama Islam merupakan agama kasih.

Menurutnya, Allah memberikan rahmatnya bukah hanya untuk umat Islam, melainkan seluruh umat manusia tanpa pandang bulu.

Ia menuturkan, dalam konsep dasar NU, perbedaan tidak menjadi sesuatu yang bisa diperdebatkan. Menurutnya, manusia memiliki tujuan yang sama, yakni menjaga perdamaian dunia.

“Jangan pernah menyebut orang yang berbeda kepercayaan dengan Islam dengan sebutan ‘kafir’. Itu sesuai fatwa kyai NU dalam Munas NU di Jawa Barat pada 2019 lalu,” ujar Abu Yazid.

Sementara itu, Sekretaris Pengurus Pusat Muhammadiyah Abdul Mu'ti memandang, Deklarasi Abu Dhabi memberikan pelajaran bagi semua pihak bahwa agama memang berbeda secara ritual.

Baca juga: Cerita Satu Keluarga Empat Agama di Kota Jambi Sambut Imlek, Buat Kue Kering hingga Siapkan Angpau

Namun, agama-agama juga memberikan banyak kesamaan mengenai kemanusiaan.

Ia memandang, Dokumen atau Deklarasi Abu Dhabi bukan hanya mengenai etika melainkan etik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com