Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Kian Akrab dengan Ganjar, Strategi Perbaiki Persepsi Negatif Publik?

Kompas.com - 23/01/2023, 12:02 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan (PDI-P) Puan Maharani kembali menjadi sorotan masyarakat luas.

Publik menaruh perhatian setelah Puan menunjukkan keakraban dengan sesama kader PDI-P Ganjar Pranowo di Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) Nahdlatul Ulama (NU) 2023, Solo, Jawa Tengah, Minggu (22/1/2023).

Baca juga: Ganjar-Puan Kompak di Acara Jalan Sehat Menuju 1 Abad NU, Yenny Wahid: Elite Politik Akrab, Masyarakat Senang

Momen keakraban ini seakan meruntuhkan isu bahwa Puan memiliki hubungan yang tak harmonis dengan sosok gubernur Jawa Tengah itu karena diduga berebut tiket pencalonan presiden 2024.

Di sisi lain, kian serasinya hubungan keduanya dinilai sebagai strategi Puan mengevaluasi diri menyusul melekatnya persepsi negatif publik yang mengarah kepadanya.

Sempat renggang

Bukan rahasia umum jika hubungan Puan dan Ganjar sempat diisukan renggang.

Pada Mei 2021 lalu misalnya, Ganjar tak diundang di HUT PDI-P ke-48 yang digelar di Panti Marhaen Semarang, Jawa Tengah.

Puan yang hadir di acara tersebut berpidato soal sosok pemimpin yang hanya gemar tampil di media sosial. Dia menyebut, sosok itu tak layak menjadi capres.

Baca juga: Puan-Ganjar Makin Lengket, Yenny Wahid: Elite Politik Akrab, Suasana Jadi Adem

"Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di sosmed (sosial media)," kata Puan, Sabtu (22/5/2021).

Meski tak eksplisit menyebut nama, tak sedikit pihak yang menilai sindiran tersebut diarahkan kepada sosok Ganjar.

Pernyataan serupa juga pernah Puan sampaikan di hadapan ribuan kader PDI-P di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, April 2022.

Meski kembali tak menyebut sosok yang dimaksud, Puan meminta kader PDI-P selektif memilih capres dan tak memilih tokoh yang hanya gemar tampil di medsos saja.

Mulai akrab

Setelah sempat diisukan tak harmonis, panas dingin hubungan Puan dan Ganjar berlahan mulai mencair.

Pada akhir November 2022 misalnya, Ganjar menjemput Puan di Bandara Adi Soemarmo, Solo, Jawa Tengah.

Keduanya lantas menghadiri acara Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) XVII di Solo, Senin (21/11/2022).

Dalam acara itu, Puan dan Ganjar tertawa lepas saat sama-sama disebut sebagai capres oleh Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Baca juga: Puan Curhat Banyak Tak Disukai Orang, Apa Penyebabnya?

"Hari ini, Bapak Presiden, gemetar saya. Ada dua soalnya capres, Mbak Puan sama Pak Ganjar," kata Bahlil di hadapan Presiden Joko Widodo, Ganjar, Puan, dan tamu undangan lainnya.

Publik pun memberikan sorotan positif atas keakraban Puan dan Ganjar itu.

Kian serasi

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Senin (9/1/2023) usai menghadiri acara Bimtek Anggota DPRD Kabupaten Kota Fraksi PDI-P Seluruh Indonesia.KOMPAS.com/NICHOLAS RYAN ADITYA Ketua DPP PDI-P Puan Maharani di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Senin (9/1/2023) usai menghadiri acara Bimtek Anggota DPRD Kabupaten Kota Fraksi PDI-P Seluruh Indonesia.
Terbaru, Puan dan Ganjar kian memperlihatkan keserasiannya di acara Porseni NU 2023, Solo, Jawa Tengah, Minggu kemarin.

Kondisi ini dianggap tak biasa usai hubungan keduanya dikabarkan renggang akibat isu terkait pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Bahkan, momen keakraban keduanya ditangkap langsung oleh putri Abdurahman Wahid, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid yang turut menghadiri acara itu.

Yenny mengatakan, Ganjar dan Puan sempat berbincang saat melihat kawasan Puro Mangkunegaran, termasuk Taman Pracima Tuin.

"Tadi keduanya (Ganjar dan Puan) akrab," kata Yenny, dikutip dari TribunSolo.com, Minggu.

Baca juga: Pengamat: Puan Sadar Betul Dirinya Belum Mendapat Tempat di Hati Rakyat

Yenny mengaku senang dengan keakraban dan kekompakan yang ditunjukkan oleh Ganjar dan Puan menjelang Pemilu 2024.

Pasalnya, keakraban yang ditampilkan bisa menciptakan suasana politik yang lebih damai di Indonesia.

"Saya senang elite politik akrab, tentu itu akan menetes ke bawah, ke masyarakat, suasana jadi lebih adem," ujar Yenny.

Bantah renggang

Puan pernah membantah bahwa hubungannya dengan Ganjar renggang. Ia mengatakan, tidak ada masalah apa pun dengan Ganjar yang notabene sebagai sesama kader PDI-P.

"Ya enggak ada apa-apa (tak renggang dengan Ganjar), kita sama-sama kader," ujar Puan dalam acara Rosi di Kompas TV, dikutip Sabtu (14/1/2023).

Puan pun mengenang momen manis ketika bersama-sama kader PDI-P membantu memenangkan Ganjar sebagai gubernur Jawa Tengah pada 2013.

Dalam Pilkada Jawa Tengah periode itu, Puan menjabat sebagai Ketua Tim Pemenangan Ganjar dan Heru Sudjatmoko yang meraih kemenangan dengan perolehan 6.962.417 suara sah atau 48,82 persen suara.

Dari Pilkada Jawa Tengah periode tersebut, Puan menilai kader PDI-P menunjukkan soliditasnya dalam memenangkan Ganjar pada saat itu.

"Ingat enggak, dulu kan saya ketua tim pemenangannya Mas Ganjar waktu di Jawa Tengah. Kita solid, kita bisa memenangkan Jawa Tengah, kita bisa memenangkan Mas Ganjar menjadi gubernur," ujar Puan.

Strategi perbaiki persepsi negatif

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komaruddin menilai, Puan tengah melancarkan strategi mengevaluasi diri demi memperbaiki persepsi negatif publik jika ingin bersaing dalam Pilpres 2024.

Menurut Ujang, evaluasi diri itu terlihat ketika Puan mulai memperbaiki hubungannya dengan Ganjar yang sempat diisukan tak harmonis.

Berikutnya, Puan juga telah menyampaikan permintaan maaf kepada publik perihal sikap cemberutnya pada saat membagikan kaus kepada warga di Jawa Barat pada September 2022.

Puan menyampaikan permintaan dalam acara Rosi di Kompas TV beberapa waktu lalu.

Ujang menyebut momen keabrakan dengan Ganjar dan permintaan maaf tersebut memperlihatkan Puan mulai berbenah diri.

"Suka tidak suka, kedua momentum ketemu dengan Ganjar, maupun minta maaf kalau selalu cemberut, itu harus dilakukan. Karena itulah salah satu cara untuk mendapatkan simpati publik," ujar Ujang kepada Kompas.com, Senin (23/1/2023).

Ujang mengatakan, cara yang dilakukan Puan dalam memperbaiki persepsi publik sah-sah saja.

Menurutnya, cara positif yang dilakukan Puan ini akan membuahkan hasil yang positif pula.

"Hal positif itu bisa juga hasilnya akan mendapatkan positif," terang dia.

"Pelan-pelan masyarakat diubah pola pikirnya, bisa diubah persepsinya kalau Puan ke depan selalu menarasikan bahwa ia adalah seorang politisi yang humble, baik, bersahaja, merakyat, dan empati kepada publik," imbuh dia.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Khairina), TribunSolo.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com