Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Bertemu Surya Paloh di London, Apakah Bahas "Reshuffle" dan Anies?

Kompas.com - 15/01/2023, 16:01 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menduga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan membawa pesan baik dan buruk dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh.

Pesan itu diberikan oleh Luhut kepada Paloh saat keduanya bertemu di London, Inggris, pada Desember 2022 lalu.

"Luhut bisa menjadi pembawa pesan Presiden Jokowi kabar baik dan kabar buruk kepada Surya Paloh. Utamanya soal reshuffle dan pencapresan," ujar Agung saat dimintai konfirmasi, Minggu (15/1/2023).

Baca juga: Surya Paloh Bertemu Luhut di London, Nasdem: Pertemuan Itu Baik untuk Bangsa

Agung memaparkan, apabila pesan itu terkait reshuffle, maka hasil komunikasi Luhut dengan Surya Paloh menentukan reshuffle jadi dilakukan atau tidak ke kubu Nasdem.

Dia menyebutkan ada arahan reshuffle kabinet seharusnya digelar Jokowi pada Rabu (11/1/2023) lalu. Namun, reshuffle itu tertunda.

"Seperti (reshuffle) 'tertunda' ke 1 Februari," ucap dia.

Apabila pembicaraan Luhut dan Paloh itu terkait capres, maka Surya Paloh ingin Anies Baswedan direstui oleh Jokowi.

Hanya saja, ada kemungkinan Luhut justru menyampaikan kepada Paloh agar mempertimbangkan ulang pencapresan Anies Baswedan.

Baca juga: Akui Surya Paloh Bertemu Luhut di London, Nasdem Sebut Tokoh Berseberangan Lebih Baik Sering Bertemu

"Ada kemungkinan Presiden Jokowi mendorong agar Surya Paloh menimbang ulang mencapreskan Anies," kata Agung.

Dengan begitu, kata Agung, disharmoni antara Surya Paloh dan Jokowi yang selama ini mengemuka ke publik bisa tereliminasi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengonfirmasi pertemuan antara Surya Paloh dan Luhut Binsar Pandjaitan.

Ia mengungkapkan pertemuan itu terjadi di London pada Desember 2022.

“Pertemuan itu belum lama. Pertemuan itu pertemuan dua sahabat, kebetulan bertemu di London,” ungkap Ali dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/1/2023).

Baca juga: Mega Sindir Parpol Dompleng Kader PDI-P, Nasdem: Surya Paloh Tak Hanya Berpikir Selingkaran Perut Saja

Pertemuan keduanya diketahui dari unggahan Instagram pribadi Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem Peter F Gontha, Jumat (13/1/2023).

Ali menuturkan keduanya membahas soal berbagai persoalan masyarakat saat ini.

“Kalau mereka berdua ketemu pasti bicara bangsa. Tapi apapun yang mereka bicarakan itu baik,” kata Ali.

“Artinya semakin banyak tokoh sering bertemu untuk berdiskusi, maka saya pikir makin banyak membicarakan masyarakat tentang kondisi-kondisi hari ini,” papar dia.

Namun, Ali enggan membeberkan lebih lanjut apa yang menjadi pembahasan keduanya.

Baca juga: Gaungkan Isu Reshuffle, PDI-P Dinilai Beri Tekanan Politik ke Menteri Loyalis Surya Paloh

Ia menganggap pertemuan tersebut baik untuk masyarakat.

“Saya ingin bilang (pertemuan itu) baik untuk bangsa, karena tokoh, baik yang dianggap berseberangan, baik yang sejalan, selalu bertemu, berdiskusi, paling tidak itu akan membuat masyarakat lebih lega,” kata dia.

“Daripada kita perang urat saraf, saling menyindir, dan lain-lain,” pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam beberapa waktu terakhir, isu reshuffle kabinet memang tengah hangat.

Pasalnya, baik Jokowi maupun Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak menutup kemungkinan terjadi reshuffle dalam waktu dekat.

Bahkan, PDI-P melalui Ketua DPP nya, Saiful Djarot, blak-blakan menteri dari Nasdem harus dicopot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com