Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kukuhkan KRI Teluk Wondama di Sorong, Panglima Yudo Margono: Untuk Operasi Amfibi

Kompas.com - 11/01/2023, 21:38 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengukuhkan KRI Teluk Wondama-527 di Dermaga Koarmada III, Sorong, Papua Barat, Rabu (11/1/2023).

Yudo Margono mengatakan, kehadiran kapal jenis landing ship tank (LST) ini diharapkan mampu mendukung tugas pokok TNI AL, sekaligus mendukung visi Presiden RI Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

"Kapal ini dirancang untuk melaksanakan tugas sesuai fungsi asasi sebagai pengangkut pasukan pendarat, lengkap dengan kendaraan amfibi dan peralatan tempurnya," ujar Yudo Margono dalam keterangannya, Rabu.

Baca juga: Kunjungi Papua Barat Bersama Kapolri, Panglima: TNI dan Polri Tegas, namun Tetap Humanis

Nantinya, kata Yudo, KRI Teluk Wondama-527 didaratkan di pantai yang dikuasai musuh dalam suatu operasi amfibi.

KRI Teluk Wondama-527 memiliki spesifikasi panjang 117 meter, lebar 16,4 meter, dan tinggi 7,8 meter, serta mampu melaju dengan kecepatan maksimum 16 knots atau 29,6 kilometer per jam.

Kapal perang ini mampu berlayar hingga 20 hari dan memiliki kapasitas angkut kru 111 orang, pasukan 367 orang, dan mampu mengangkut 15 unit tank BMP-3F serta satu unit helikopter.

"Pemerintah terus berkomitmen untuk membangun daya gempur melalui pengadaan alutsista (alat utama sistem pertahanan) secara bertahap dan berkelanjutan," kata Yudo.

Baca juga: KKB Kembali Berulah di Tengah Kunjungan Panglima TNI dan Kapolri ke Papua

Dalam acara pengukuhan itu, Yudo didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Pembangunan KRI Teluk Wondama-527 diselesaikan oleh PT Bandar Abadi dalam waktu 25 bulan, atau lima bulan lebih cepat dari waktu yang ditentukan.

Kapal perang itu juga telah diresmikan penggunaannya oleh Laksamana TNI Yudo Margono saat masih menjabat sebagai KSAL pada 3 Maret 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com