Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Nilai Bakal Ada "Gempa" Politik jika PDI-P Umumkan Capres Besok

Kompas.com - 09/01/2023, 17:51 WIB
Tatang Guritno,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi menilai, pengumuman calon presiden (capres) PDI-P banyak ditunggu oleh partai politik (parpol) lain.

Alasannya, PDI-P merupakan parpol pemenang Pemilu 2019 yang memiliki daya tarik paling tinggi saat ini.

“Jadi memang akan terjadi ‘gempa’ politik andai benar PDI-P mendeklarasikan capres yang ditunggu-tunggu publik,” sebut Ari pada Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Ari mengungkapkan, pengumuman capres PDI-P sangat mungkin mengubah koalisi parpol yang sudah terbentuk saat ini.

Baca juga: Gibran Mengaku Sudah Tahu Kejutan dalam Perayaan HUT Ke-50 PDI-P: Besok Saja, Jangan Mendahului Bu Ketum

“Memungkinkan koalisi baru akan terbentuk lagi andai capres yang diumumkan PDI-P benar-benar sesuai harapan publik,” papar dia.

“Mengingat tujuan koalisi adalah meraih kemenangan, maka siapa sosok yang diumumkan PDI-P menjadi penting,” lanjutnya.

Dalam pandangannya figur capres yang mesti dipilih Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri harus memenuhi sejumlah standar.

Pertama, memiliki rekam jejak kerakyatan yang teruji.

“Parameter elektabilitas juga menjadi poin penting karena mendengar cuplikan aspirasi calon pemilih,” ungkapnya.

Baca juga: Soal Kejutan PDI-P di HUT Besok, Nasdem: Biasa Saja

Kedua, harus mewarisi dan mengimplementasikan ajaran-ajaran Soekarno dan layak disebut sebagai anak ideologisnya.

Menurut Ari, syarat itu membuat capres partai banteng itu tak perlu berasal dari keturunan Soekarno.

“(Jadi) capres dari PDI-P tidak harus anak biologis,” imbuhnya.

Diketahui PDI-P bakal merayakan HUT ke-50, besok, Selasa (10/1/2023).

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengungkapkan bakal ada kejutan dari Mega pada momen tersebut.

Baca juga: Soal Kejutan di HUT PDI-P, Hasto Singgung Deklarasi Pencapresan Jokowi untuk Pemilu 2019

Ditemui terpisah, Ketua DPP Puan Maharani mengaku tak khawatir soal pengumuman capres.

Ia menyerahkan semua keputusan itu pada Mega.

Puan menganggap terpilih atau tidaknya seseorang menjadi capres juga dipengaruhi oleh nasib.

"Kemudian siapa calonnya, belum, segini banyak kader-kader PD-P. Artinya, PDI-P sudah punya calon iya kan. Apalagi, iya wis (sudah), llahi ta'ala, garis tangan. Tinggal tunggu siapa yang nanti akan disebutkan oleh ibu ketua umum. Tenang, santai," tutur Puan dalam pidatonya di acara Bimtek Anggota DPRD Kabupaten Kota Fraksi PDI-P Seluruh Indonesia di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com