CIANJUR, KOMPAS.com- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau lokasi pembangunan hunian tetap (huntap) relokasi warga korban gempa Cianjur di Desa Sirnagalih, Cilaku, Cianjur, Rabu (4/1/2023).
Ma'ruf mengatakan, hunian tetap ini akan menjadi tempat tinggal warga korban gempa Cianjur yang sebelumnya tinggal di daerah episentrum gempa.
"Yang (tinggal) di daerah patahan, apa istilahnya itu patahan episentrum gempa, itu dilakukan relokasi salah satu tempat relokasinya di sini," kata Ma'ruf.
Baca juga: Serahkan Santunan Korban Gempa Cianjur, Wapres Minta Warga Bersabar
Ia menuturkan, ada sekitar 1.000 warga yang tempat tinggalnya harus direlokasi pascagempa Cianjur. Adapun pada hari ini, terdapat 200 unit rumah di lokasi huntap Sirnagalih yang dikunjungi Ma'ruf.
Hingga 3 Januari 2023, sebanyak 91 unit rumah di lokasi tersebut telah selesai. Rumah itu memiliki luas bangunan 36 meter persegi dan terdiri dari ruang keluarga, 2 kamar tidur, dan 1 kamar mandi.
Selain di Sirnagalih, pemerintah juga membangun 151 unit huntap di Desa Murnisari, Mande, Cianjur, dengan luas dan fasilitas serupa.
Baca juga: Wapres Tinjau Ponpes Terdampak Gempa Cianjur
Bupati Cianjur Herman Suherman menjelaskan, warga yang menghuni huntap tersebut merupakan warga Desa Rawa Cina, Desa Sarampa, dan Desa Ciputri.
"Untuk relokasi, kita hari ini sedang pendataan, sudah, besok kita akan melakukan sosialisasi kepada warga masyarakat yang akan direlokasi ke tempat ini," kata Herman.
"Insya Allah dalam waktu dekat SK (surat keputusan)-nya by name by addres yang di sini akan segera diselesaikan," ujar dia.
Baca juga: Wapres ke Cianjur, Serahkan Bantuan hingga Cek Titik Relokasi Korban Gempa Cianjur
Seperti diketahui, gempa bumi bermagnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur pada 21 November 2022 lalu.
Berdasarkan data pemerintah, gempa tersebut menyebabkan 602 orang meninggal dunia, 5 orang hilang, dan 166.927 orang mengungsi.
Dampak gempa ini juga menyebabkan kerusakan di 59.889 rumah, 281 rumah ibadah, 18 fasilitas kesehatan, 18 kantor/gedung, dan 701 fasilitas pendidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.