Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Salurkan Rp 4,25 Miliar untuk Penanganan Darurat Banjir di Jawa Tengah

Kompas.com - 03/01/2023, 10:30 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memberikan bantuan dana siap pakai (DSP) sebesar Rp 4,25 miliar kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk penanganan darurat bencana banjir.

Bantuan penanganan darurat ini akan diberikan kepada 13 wilayah administrasi tingkat kabupaten dan kota. Sehingga, masing-masing wilayah mendapatkan bantuan sebesar Rp 250 juta.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendapatkan bantuan sebesar Rp1 miliar. Bantuan tersebut untuk mendukung operasional penanganan darurat di wilayah terdampak di Jawa Tengah.

Suharyanto mengatakan, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus dipenuhi pemerintah.

"Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang harus dipenuhi pemerintah, masyarakat yang sudah menderita harus segera kita penuhi kebutuhan dasarnya," kata Suharyanto dalam siaran pers, Selasa (3/2/2023).

Baca juga: 13 Daerah di Jateng Berstatus Tanggap Darurat, Kepala BNPB: Banjir Ini Jangan Sampai Terulang

BNPB juga menyerahkan bantuan logistik dengan total senilai Rp 1,5 miliar kepada wilayah terdampak.

Rinciannya, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pati, Kabupaten Rembang, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kabupaten Pemalang, Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes masing-masing mendapat bantuan logistik senilai Rp 100 juta.

Selanjutnya, untuk Kota Pekalongan dan Kabupaten Pekalongan masing-masing Rp 150 juta. Terakhir, Kota Semarang sebesar Rp 200 juta karena memiliki dampak paling luas.

Suharyanto lantas mengimbau agar didirikan pos komando tanggap darurat dan disiapkan pos pengungsian yang layak disertai dengan dapur lapangan dan fasilitas kesehatan yang memadai.

Pada saat tanggap darurat bencana, pemimpin daerah otomatis menjadi komandan penanganan darurat.

"Sehingga penanganan dapat satu komando dan lebih terkoordinir karena pemerintah daerah yang lebih paham kondisi di lapangan," ujarnya.

Baca juga: Banjir Semarang Telan 3 Korban Jiwa, Semuanya Tewas Tersengat Listrik

Suharyanto juga meminta kepada Pemprov Jawa Tengah untuk menjadikan kejadian bencana kali ini sebagai momentum melakukan perencanaan rehabilitasi dan rekonstruksi yang lebih baik.

"Setelah masa tanggap darurat ini selesai, kepala daerah segera susun kebutuhan prioritas untuk rehabilitasi dan rekonstruksi, apa yang mau dibangun, apa yang diperlukan sehingga ketika terjadi lagi hujan dengan intensitas tinggi di masa mendatang, kejadian seperti ini tidak akan terulang," katanya.

Komitmen bantuan dana siap pakai ini disampaikan ketika Suharyanto melakukan rapat koordinasi penanganan banjir di Kota Semarang, Senin (2/1/2023).

Selain rapat koordinasi, Kepala BNPB bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kepala BMKG Dwikorita berkesempatan meninjau langsung dapur umum di Taman Brotojoyo, Desa Sentoso, Kecamatan Semarang Utara.

Tinjauan selanjutnya dilakukan di Stasiun Tawang yang sempat terendam saat banjir melanda Kota Semarang pada Sabtu (31/12/2022) lalu. Tetapi, saat ini, air sudah surut total dan operasional kereta api sudah kembali normal.

Turut hadir dalam rapat dan kunjungan tersebut Ketua DPRD Jawa Tengah, Pangdam IV Diponegoro, Kapolda Jawa Tengah, Danlanal Jawa Tengah, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Bupati/Walikota se-Jawa Tengah, dan Kalaksa BPBD se-Jawa Tengah.

Baca juga: BNPB Catat 3.461 Bencana Sepanjang 2022, Didominasi Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Tanah Longsor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com