Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaleidoskop 2022: Aksi Beruntun Peretas Bjorka Buat Geger Negara

Kompas.com - 30/12/2022, 18:21 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia siber Indonesia sempat dihebohkan oleh aksi peretas dengan identitas Bjorka pada pertengahan 2022.

Melalui situs khusus, Bjorka menyatakan berhasil mencuri sejumlah data pribadi penduduk Indonesia.

Sebenarnya peretas lain juga menjual sejumlah data pribadi penduduk yang mereka curi melalui situs Breached Forums. Namun, sepak terjang Bjorka menarik perhatian banyak orang karena dia seolah menantang pemerintah untuk menangkapnya.

Bahkan Bjorka juga sempat menyinggung soal kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib. Aksinya juga membuka mata terdapat celah dalam pengamanan data penduduk dan pengguna aplikasi di Indonesia.

Baca juga: Kala Penjual Es di Madiun Menjadi Tersangka dalam Kasus Bjorka...

Bjorka mengawali kehebohan di dunia siber Indonesia setelah mengaku mempunyai 26 juta data riwayat pencarian (browsing history) milik pelanggan operator internet IndiHome. Dia memajang contoh data itu di Breached Forums pada 20 Agustus 2022 dan bersedia memberikannya dengan mematok harga.

Rincian informasi yang diduga milik pelanggan IndiHome yang bocor mencakup domain, platform, peramban (browser), URL, Google keyword, IP address, resolusi layar, lokasi pengguna, e-mail, gender, nama, hingga nomor induk kependudukan (NIK).

Setelah membocorkan data riwayat pencarian pelanggan IndiHome, Bjorka kembali membuat heboh dengan menjual data registrasi kartu SIM prabayar pada 31 Agustus 2022.

Jumlah data registrasi SIM ponsel yang diklaim dicuri oleh Bjorka sebanyak 1,3 miliar. Data itu dilego seharga 50.000 Dollar Amerika Serikat atau setara Rp 743.000.000.

Baca juga: Menkes Pastikan Data yang Dibocorkan Bjorka Bukan dari PeduliLindungi

Aksi Bjorka masih berlanjut karena pada 6 September 2022 dia mengeklaim mempunyai 105 juta data penduduk Indonesia yang disebut diambil dari peladen (server) Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Bjorka menjual data itu senilai 5.000 Dollar AS atau sekitar Rp 74.400.000.

Karena tak kunjung tertangkap, Bjorka kembali membuat gempar dengan mengeklaim mempunyai data surat menyurat Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia membocorkan data itu pada 10 September 2022.

Bjorka mengeklaim data itu adalah dokumen Presiden pada 2018 sampai 2021. Dia mengeklaim dokumen negara itu berasal dari peladen Badan Intelijen Negara (BIN).

Baca juga: Indonesia Peringkat 3 Kebocoran Data, Gara-gara Bjorka?

Akan tetapi, Sekretariat Presiden yang saat itu masih dijabat Heru Budi Hartono memastikan tidak ada dokumen surat menyurat Presiden Jokowi yang diretas.

Belum cukup sampai di situ, Bjorka kemudian membocorkan data pribadi milik sejumlah pejabat negara pada 10 sampai 11 September 2022.

Data pejabat yang dibocorkan antara lain Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ditjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, hingga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com