Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Sebut Jumlah Penerbangan Domestik Capai 71 Persen Dibandingkan Sebelum Pandemi

Kompas.com - 26/12/2022, 18:18 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, jumlah penerbangan domestik di Indonesia saat ini sudah mendekati frekuensi penerbangan pada 2019 ketika pandemi Covid-19 belum melanda.

Hal ini disampaikan Budi seusai mengikuti rapat terbatas Kabinet Indonesia Maju mengenai slot penerbangan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/12/2022).

"Dari pemetaan kita yang ada, kita temukan bahwa penerbangan dalam negeri sudah mencapai 71 persen dibandingkan 2019 karena sama-sama tidak ada pandemi, artinya sudah cukup tinggi," kata Budi, Senin.

Baca juga: Jumlah Penerbangan Naik, Menhub Minta Operator Bandara Tambah Peralatan dan Petugas

Bahkan, Budi mengungkapkan bahwa jumlah penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sudah mencapai 90 persen dibandingkan kondisi sebelum pandemi.

"Kita catat bahwa Soekarno-Hatta kemarin beberapa hari yang lalu mencapai movement sebanyak 1.040-1.050, itu 90 persen dari kapasitas yang ada, jadi luar biasa," kata Budi.

Kendati demikian, Budi mengakui bahwa angka penerbangan internasional belum sepenuhnya pulih karena baru 33 persen bila dibandingkan angka 2019 lalu.

Oleh karena itu, Budi menyebutkan, ada beberapa upaya yang akan dilakukan pemerintah untuk meningkatkan jumlah penerbangan domestik maupun mancanegara.

Pertama, pemerintah akan meningkatkan pelayanan di Bandara Soekarno-Hatta dengan mendistribusikan penerbangan internasional ke Terminal 3 dan Terminal 2F.

"Sehingga penerbangan internasional tidak tertumpu pada Terminal 3 saja," kata Budi.

Baca juga: BMKG Sebut Ada Potensi Awan Cumulonimbus pada 21-27 Desember, Bisa Ganggu Penerbangan

Kedua, pemerintah juga akan menyiapkan ruang tunggu yang nyaman bagi para pengantar jemaah umrah agar para jemaah bisa diantar oleh lebih banyak pengantar.

Kemudian, pemerintah juga akan mengoptimalkan landasan pacu atau runway ketiga di Bandara Soekarno-Hatta supaya pesawat tidak perlu mengantre dalam waktu lama untuk lepas landas.

"Kita juga minta AP 2 dan kawan kawan untuk meningkatkan ground handling, itu yang kadang-kadang sebabkan keterlambatan," ujar Budi.

Ia pun akan meminta PT AirNav Indonesia untuk menyebar slot penerbangan agar tidak hanya padat pada golden time atau pada pagi dan sore hari.

Baca juga: NTB Ingin Tambah Penerbangan Langsung agar Kunjungan Wisata Naik

Budi menambahkan, Kemenhub juga akan mendorong perbaikan di Bandara Juanda Surabaya karena banyak permintaan penerbangan ke bandara tersebut menggunakan pesawat Boeing 777.

"Surabaya akan kita improve, kita sedang menugaskan AP 1 untuk melakukan improvement bersama-sana Angkatan Laut, tadi saya dengan Panglima sudah berjanji melakukan itu," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com