JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta dunia aviasi mewaspadai potensi adanya awan cumulonimbus di sejumlah daerah pada 21-27 Desember 2022, yang dapat mengganggu penerbangan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyatakan, potensi awan cumulonimbus terdeteksi di wilayah udara Indonesia dengan persentase cakupan spasial lebih dari 75 persen atau kategori freqruent.
"Artinya ini perlu diwaspadai dapat menggangu penerbangan yaitu selama periode 7 hari ke depan yang berlaku mulai besok 21 hingga 27 Desember 2022," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Selasa (20/12/2022) malam.
Baca juga: BMKG: DKI Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan Selama Natal 2022 dan Tahun Baru 2023
Ia menyebutkan, awan cumulonimbus itu terdeteksi di wilayah Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan.
Selain itu, BMKG juga mendeteksi potensi gelombang tinggi di perairan Indonesia pada periode 23 Desember 2022 hingga 27 Desember 2022.
Dwikorita menyebutkan, gelombang tinggi mencapai 4-6 meter perlu diwaspadai di Samudera Hindia selatan Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali; Laut Natuna Utara; serta Selat Makassar bagian selatan.
Sementara, gelombang dengan ketinggian 2,5-4 meter perlu diwaspadai di perairan Aceh, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Laut Flores, Selat Sunda, perairan selatan Banten, perairan selatan Jawa, perairan selatan Bali, perairan selatan Lombok.
Kemudian, perairan selatan Sumbawa, perairan Pulau Sumba, perairan barat Sulawesi Selatan, Selat Makassar bagian utara, perairan Halmahera, Laut Arafuru bagian barat, serta Samudera Hindra selatan Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Baca juga: Antisipasi Cuaca Ekstrem, BMKG Imbau Semua Pihak Lakukan Persiapan Mitigasi
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat, khususnya pengguna angkutan penyeberangan, untuk meningkatkan kewaspadaan dengan memonitor perkembangan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.
Dwikorita menuturkan, informasi cuaca dapat diakses lewat aplikasi dan media sosial Info BMKG serta telah didistribusikan ke seluruh pengelola bandara dan pelabuhan.
"Jadi, mohon memperhatikan dengan sungguh kondisi cuaca agar dapat beradaptasi atau memitigasi kondisi tersebut, ujar Dwikorita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.