Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayang-bayang Duet Ganjar-Prabowo dan Ancaman PKB "Cerai" dengan Gerindra

Kompas.com - 26/12/2022, 12:55 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Skenario Ganjar-Prabowo diduga A1

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengaku mendapatkan info A1 atau informasi terpercaya bahwa duet Ganjar-Prabowo bakal terjadi.

"Ya saya dapat informasi A1, ya bahwa skenario Ganjar-Prabowo itu mungkin terjadi. Karena apa? Karena saya melihat bisa saja pihak istana menginginkan dua pasangan calon," ujar Ujang saat dimintai konfirmasi, Senin (26/12/2022).

Ujang memaparkan, sejauh ini ada tiga nama yang punya elektabilitas tinggi sebagai capres. Mereka adalah Ganjar, Prabowo, dan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Apabila ketiga tokoh itu maju dengan pasangannya masing-masing, maka kemungkinan yang lolos ke putaran selanjutnya adalah Ganjar dan Anies.

Baca juga: Ganjar Dinilai Barang Bagus, Bikin Semua Poros Politik Tertarik

"Prabowo bisa lewat, bisa kalah. Apalagi misalkan Prabowo berpasangan dengan Cak Imin, itu bisa kalah," tuturnya.

Ujang menyebut Anies berpotensi menang di Pilpres 2024 ketika berhadapan dengan Ganjar.

Menurut dia, hal tersebut tidak diinginkan oleh kelompok pendukung Ganjar, termasuk Istana.

"Nah kalau skenario 2 pasangan, maka skenario Anies dengan pasangannya, kalau Anies bisa dapat tiket, lalu Ganjar dengan pasangannya. Nah siapa? Kemungkinan bisa Ganjar dengan Prabowo," jelas Ujang.

"Bahkan saya tanyakan kepada pihak yang memberi informasi ke saya A1 itu. Kata saya, 'buat apa Pak Prabowo mau?' (Dijawab) 'Mau lah. Orang jadi Menteri Pertahanan saja mau. Apalagi menjadi cawapres'. Dan bisa menang ketika berpasangan dengan Ganjar," sambung dia.

Baca juga: Kedekatan Hendropriyono dengan Jokowi Dinilai Bukan Penghalang Andika Jadi Cawapres Anies

Dia menilai, skenario Ganjar-Prabowo itu realistis bagi Prabowo, ketimbang harus kalah lagi.

Ujang mengatakan, kans kemenangan duet Ganjar-Prabowo besar.

"Bisa jadi cawapres dan kemungkinan menangnya tinggi. Ya di politik bisa menang bisa kalah," kata Ujang.

Maka dari itu, kata Ujang, bisa saja PKB mendengar informasi serupa sehingga mereka melempar sinyal untuk hengkang dari Gerindra.

Ujang mengatakan, PKB tidak mungkin berkoalisi dengan Gerindra jika tidak mendapatkan apa pun.

"Kalau Cak Imin tidak jadi cawapres, buat apa berkoalisi dengan Gerindra. Ya pilihan yang rasional hengkang dari koalisi Gerindra tersebut," ucapnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com