Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Pemilu Dirayakan sebagai Pertandingan Politik yang Sportif

Kompas.com - 21/12/2022, 20:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 adalah momen lima tahunan yang harus diselenggarakan sebagai sebuah pertandingan yang sportif.

Jokowi mengingatkan agar partai politik selaku peserta Pemilu harus menunjukkan permainan yang terbaik dengan adu ide dan gagasan serta menyerahkan kepada rakyat untuk memilih yang terbaik.

"Ini momen 5 tahunan yang harus dirayakan dengan semangat sportifitas, menjadi sebuah pertandingan politik yang sportif, yang sehat, dan para pemainnya harus menunjukan permainan yang terbaik," kata Jokowi dalam acara peringatan HUT Partai Hanura di Jakarta Convention Center, Rabu (21/12/2022).

Baca juga: Jokowi Heran Istana Dituduh Intervensi Lolos Tidaknya Partai Jadi Peserta Pemilu 2024

Jokowi juga berpesan kepada Partai Hanura untuk berkontibusi mewujudkan pemilu yang damai dan berkualitas dengan tidak melakukan ujaran kebencian, fitnah, hoaks, dan saling hujat.

Mantan Wali Kota Solo itu menekankan bahwa tidak boleh ada lagi politisasi identitas dan politisasi agama pada Pemilu 2024.

Jokowi lantas menegaskan bahwa hawa politik yang biasa menghangat menjelang pemilu harus dijaga agat tidak terlalu panas.

"Jangan dibuat kadang-kadang tegang dan kelihatan mengkhawatirkan, panas, ini namanya pesta demokrasi kan mestinya senang kita, mestinya senang namanya pesta," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Saya Takut kalau Ada yang Gagal Koalisi, Istana yang Dituduh

Ia mengingatkan, stabilitas politik diperlukan demi pembangunan negara dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah situasi global yang tidak menentu.

"Ini yang harus kita jaga bersama-sama dan kita tetap mengutamakan kerukunan, mengutamakan persatuan, mengutamakan kesatuan bangsa," ujar Jokowi.

Untuk diketahui, Jokowi telah beberapa kali mengingatkan agar Pemilu 2024 tidak dibuat memanas untuk menjaga stabilitas ekonomi negara.

Jokowi juga beberapa kali mengingatkan untuk tidak menggunakan politik identitas, SARA, dan agama dalam Pemilu 2024.

Baca juga: KPU Yakin Pemilu 2024 Tak Ditunda karena Jokowi Hadir di Konsolnas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com