Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bharada E Berdoa Setelah Diperintah Tembak Brigadir J: Tuhan, Ubah Pikiran Pak Sambo...

Kompas.com - 14/12/2022, 09:19 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa pembunuhan berencana, Richard Eliezer atau Bharada E, mengaku sempat berdoa setelah diperintah Ferdy Sambo untuk menembak Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Pengakuan ini disampaikan Richard saat hadir sebagai saksi dalam sidang pembunuhan berencana Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Selasa (13/2/2022).

Menurut Richard, dirinya berdoa dua kali sebelum menembak Yosua. Pertama, di toilet rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan.

Baca juga: Geramnya Ferdy Sambo ke Bharada E, Ricky, dan Kuat Usai Habisi Brigadir J: Kalian Tak Bisa Jaga Ibu!

Saat itu, kata Richard, dirinya baru diperintah Sambo untuk menembak Yosua sehingga merasa kebingungan.

"Saya juga nggak tahu mau cerita ke siapa, Yang Mulia. Pikiran saya masih blank, saya masuk ke toilet, Yang Mulia. Saya sempat berdoa di toilet," kata Richard di hadapan majelis hakim.

Keluar dari toilet, rombongan yang terdiri dari Putri Candrawathi, Yosua, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf sudah berada di mobil dan hendak menuju rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. Richard pun menyusul masuk ke dalam mobil.

Sesampainya di rumah dinas, Richard naik ke lantai dua. Dia juga mengaku sempat melihat Putri naik ke kamar lantai dua rumah itu diantarkan oleh Kuat Ma'ruf.

Di lantai dua rumah tersebut, lagi-lagi Richard berdoa. Dia mengaku takut, namun tak bisa berbuat banyak.

"Saya takut juga, Yang Mulia, pada saat itu. Saya berdoa lagi. Saya lihat ada kamar terbuka, saya masuk, saya berdoa lagi di situ, Yang Mulia," kata Richard.

Baca juga: Ferdy Sambo ke Bharada E: Kita Berdua Tanggung Jawab, Jangan Kau Libatkan Istri Saya, Kuat, Ricky...

Hakim lantas bertanya doa yang Richard panjatkan ketika itu. Richard bilang, dirinya berharap agar penembakan Yosua tidak terjadi.

"Saya berdoa, saya minta, Tuhan nggak jadi kejadian ini, biar Tuhan ubahkan pikiran Pak Sambo, Yang Mulia, pada saat itu. Nggak jadi rencananya Pak Sambo," ucap Richard.

Setelah berdoa, Richard turun ke lantai satu dan mendapati Sambo sudah berada di ruang makan. Tak lama, Yosua masuk ke ruangan tersebut bersama Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf.

Sejurus kemudian, Sambo memegang leher Yosua dan menyuruhnya untuk berjongkok. Yosua sempat kebingungan dan bertanya ada apa, namun tak ditanggapi Sambo.

Malahan, kata Richard, Sambo langsung menyuruhnya menembak Yosua.

"Woy kau tembak! Kau tembak cepat!" kata Richard mengingat perkataan Sambo saat itu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com