Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Komisi V Usul Pembentukan "Road Map" Khusus Mudik

Kompas.com - 13/12/2022, 16:43 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi V DPR Roberth Rouw mengusulkan dibuatnya peta jalan atau road map khusus selama gelaran mudik, baik saat Lebaran maupun Natal-tahun baru.

Hal tersebut disampaikannya agar persiapan mudik dari tahun ke tahun berjalan lebih baik.

"Jadi yang ingin saya sampaikan, jangan hanya nanti setiap tahun, mau hari raya Lebaran, nanti Nataru baru kita bicara, bicara, bicara saja," kata Roberth dalam rapat Komisi V DPR, Selasa (13/12/2022).

Baca juga: Persiapan Mudik Natal dan Tahun Baru, Bus di Terminal Tanjung Priok Diservis Total

"Mungkin nanti harus ada satu road map, jalan, peta penyelesaian tentang bagaimana mengatasi arus mudik hari-hari besar," kata dia.

Ketua Fraksi Nasdem DPR itu mengatakan, Indonesia belum memiliki peta jalan yang digunakan untuk momen mudik.

Dia menyarankan, peta jalan harus disiapkan pemerintah dan lembaga terkait agar persiapan pelaksanaan mudik bisa dilakukan jauh-jauh hari.

"Ini catatan penting Ketua, untuk kita di sini sebagai rakyat ya, wakilnya rakyat untuk mendukung, tetapi harus ada peta jalannya supaya kita tahu mau ke mana nanti penyelesaiannya untuk mengatasi crowded-crowded yang akan terjadi kalau itu ada hari-hari raya, ada mobilisasi masyarakat," ujar dia.

Politisi Partai Nasdem itu juga menyoroti usulan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi agar pengerjaan jalan di daerah dapat selesai atau dihentikan sebelum momen Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Jalur Ini Akan Jadi Favorit Pengendara Mobil dan Motor Saat Natal dan Tahun Baru

Sebab, pengerjaan jalan itu kerap menimbulkan kemacetan di ruas wilayah yang dilalui selama mudik.

"Tadi Pak Korlantas sudah sampaikan, kalau bisa bahwa H-10 itu nanti tidak boleh ada kegiatan lagi, itu sudah selesai (perbaikan jalan)," kata dia.

"Supaya tidak mengganggu ya kan. Nah tadi disampaikan ada bottleneck yang harus, maka itu penanganannya seperti apa. Bukan tinggal saja nanti tahun depan kita bicara lagi itu di Lebaran, nanti di Nataru kita bicara lagi itu," ujar Roberth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com