JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) akan mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjalani fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR RI, Jakarta, Jumat (2/12/2022) siang.
Ketiganya adalah Panglima Kogabwilhan I Laksamana Madya Muhammad Ali, Panglima Kogabwilhan II Marsekal Madya Andyawan Martono, dan Panglima Kogabwilhan III Letnan Jenderal I Nyoman Cantiasa.
Selain ketiga perwira tinggi TNI bintang tiga, Yudo Margono juga akan didampingi empat stafnya untuk menghadapi tahapan ini.
Baca juga: Calon Panglima TNI Yudo Margono Jalani Fit and Proper Test di DPR Hari Ini
"Dari Komisi I yang ikut tujuh orang diperintahkan untuk mendampingi. Nanti sudah saya tunjuk Pangkogabwilhan I, II, dan III, dan empat dari staf yang saya tunjuk untuk menyiapkan slide dan sebagainya," kata Yudo Margono usai meresmikan diorama Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) dan peluncuran buku "Jalasena Transformasi Komponen Utama Pertahanan Matra Laut" di Markas Besar Angkatan Laut (Mabesal), Jakarta, Jumat (2/12/2022).
Yudo Margono lantas mengaku susah siap untuk menjalani uji kelayakan di Komisi I DPR RI.
Ia juga memastikan akan memaparkan segala sesuatunya kepada Komisi I DPR.
"Fit and proper test kita sudah mendapatkan izin untuk mendapatkan segala sesuatunya untuk memaparkan pada siang hari ini," ujarnya.
Baca juga: Jelang Uji Kelayakan Calon Panglima TNI, Yudo Margono Kumpulkan Eks Panglima dan KSAL
Diketahui, Yudo Margono adalah calon Panglima TNI yang ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.
Nama Yudo diumumkan langsung oleh Ketua DPR Puan Maharani setelah menerima surat presiden (surpres) dari Presiden Jokowi yang diantarkan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno di Gedung DPR, Jakarta, Senin (29/11/2022).
Puan Maharani meyakini bahwa Presiden mempunyai banyak pertimbangan dalam menunjuk Yudo Margono untuk memegang tongkat komando Panglima TNI. Salah satunya ihwal nasionalisme yang ada pada diri abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988 itu.
"Tentu saja banyak hal yang menjadi pertimbangan kinerja, kemudian nasionalisme, rasa cinta Tanah Air, dan lain sebagainya, dan itu saya rasa sudah memenuhi syarat yang ada," ujar Puan di Gedung DPR, Senin.
Baca juga: Setelah Yudo Margono, KSAD Dudung dan Pangkostrad Maruli Dinilai Berpotensi Jadi Panglima TNI
Sementara itu, Pratikno mengungkapkan bahwa faktor rotasi antar matra menjadi salah satu pertimbangan Presiden Jokowi menunjuk Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI.
Sejak pemerintahan Jokowi pada 2014, belum ada sosok dari matra laut yang menjadi Panglima TNI.
Dalam periode kepemimpinan Jokowi tersebut, tongkat komando Panglima TNI sejauh ini diisi oleh perwira tinggi yang berasal dari matra darat dan udara.
Baca juga: Titah Jenderal Andika Perkasa ke Yudo Margono yang Segera Jadi Panglima TNI
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.