Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Kebut Rencana Rekrutmen Pengawas Pemilu di 4 Provinsi Baru Papua

Kompas.com - 28/11/2022, 16:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI mengaku sedang mengebut pemetaan pengawas pemilu untuk empat provinsi baru di Papua.

Keempat provinsi itu yakni Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, serta Papua Barat Daya.

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Pemilu disebut akan segera terbit untuk memperbarui peraturan pemilu yang sebelumnya diatur Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017, sehingga Bawaslu RI mengaku harus bersiap dari sekarang.

Baca juga: Bawaslu Akui Harus Kreatif Awasi Politik Uang Lewat E-wallet

"Kami harus menyiapkan diri untuk proses ini termasuk menyiapkan SDM-nya. Ini kami sedang tracking juga. Karena kalau perppunya keluar maka semua akan lari prosesnya," ujar Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu RI, Lolly Suhenty, kepada wartawan pada Senin (28/11/2022).

"Kami tracking jajaran SDM mana yang memungkinkan dan tidak memungkinkan," imbuhnya.

Saat ini, Bawaslu Papua disebut memiliki 7 orang komisioner. Jumlah ini dimungkinkan berubah karena provinsi tersebut dipecah dengan keberadaan 4 provinsi baru.

Baca juga: Bawaslu: Politik Uang Lewat E-wallet Akan Masuk Indeks Kerawanan Pemilu 2024

Hal-hal seperti ini, termasuk pendanaan dan infrastruktur di provinsi-provinsi baru, disebut menjadi perhatian Bawaslu RI sebagai upaya mengikuti kebijakan politik pemerintah dan DPR dalam pemekaran Papua.

Khusus untuk rekrutmen, Lolly memastikan bahwa pengawas pemilu di 4 provinsi baru ini akan berasal dari orang-orang yang telah berdomisili di sana.

Sehubungan dengan mepetnya waktu, Bawaslu RI disebut akan mengutamakan SDM yang sebelumnya pernah mendaftar ke Bawaslu sebagai calon pengawas pemilu.

Baca juga: Bawaslu Proses Aduan Dugaan Anggota Parpol yang Tak Memenuhi Syarat, tapi Lolos

"Karena itu tadi, yang sudah terpilih harus sudah siap untuk mengawal Pemilu 2024. Tantangan tertinggi pasti di daerah pegunungan, yang ini jadi konsentrasi serius kami juga," sebut Lolly.

"Maka upaya menjangkau yang kami lakukan, salah satunya, dengan men-tracking kembali teman-teman yang pernah mendaftar di Bawaslu kemudian sudah masuk pada tahap yang memang kualitasnya teruji," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com