Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB Tak Gunakan Alat Berat untuk Cari Korban Hilang Gempa Cianjur, Ini Alasannya

Kompas.com - 24/11/2022, 21:07 WIB
Ardito Ramadhan,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencaa (BNPB) Suharyanto mengungkapkan, pihaknya belum menggunakan alat berat guna mencari korban hilang akibat gempa bumi di Cianjur.

Suharyanto beralasan, penggunaan alat berat dikhawatirkan dapat membahayakan korban-korban yang diperkirakan masih selamat di timbunan longsor.

"Jangan sampai alat berat yang pertama ternyata masih ada yang selamat, itu justru dengan alat berat ini membahayakan. Kedua, membahayakan si operator alat berat itu sendiri," kata Suharyanto dalam konferensi pers, Kamis (24/11/2022) sore.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Cepat Tanggap Beri Bantuan dan Santunan Bagi Korban Gempa Cianjur

Suharyanto mengatakan, pihaknya masih berharap ada korban selamat berkaca dari ditemukannya seorang bocah yang selamat setelah 48 jam terkurung di bawah reruntuhan pada Rabu (23/11/2022) kemarin.

Namun, ia mengakui bahwa proses pencarian juga tidak mudah karena tim SAR mesti mengorek tanah secara manual, sedangkan ketinggian longsor juga tidak rendah.

"Orang banyak pun tidak terlalu banyak berpengaruh karena kan dengan tenaga orang kan kerepotan," kata Suharyanto.

Ia mengatakan, penggunaan alat berat juga berisiko karena kondisi cuaca yang masih kerap hujan dan medan yang curam.

Baca juga: Jajal Profesi News Anchor, Mentan SYL Bacakan Berita Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Gempa Cianjur

Suharyanto mengatkaan, bila cuaca mendukung, alat berat dapat digunakan dalam waktu 1-2 hari ke depan demi mencari lebih banyak korban.

"Sebetulnya sekarang tinggal permaslahan cuaca dengan medan. Untuk sarana prasarana alat berat saja sudah stand by, kekuatan orang secara manual pun sudah ada, ya doakan saja besok cuacanya lebih baik," kata dia.

Berdasarkan data BNPB hingga Kamis sore, gempa bumi M 5,6 yang terjadi di Cianjur pada Senin (21/11/2022) telah mengakibatkan mengakibatkan 272 orang meninggal dunia, 2.046 orang luka-luka, sedangkan 39 orang berstatus hilang.

Sebanyak 39 orang yang hilang itu diduga kuat tertimbun longsor yang terjadi di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang.

Baca juga: BMKG: Gempa Susulan di Cianjur Semakin Lemah, tetapi Waspadai Curah Hujan Tinggi

Suharyanto mengatakan, 39 orang yang hilang itu terdiri dari 32 orang warga Desa Cijedil dan 7 orang warga yang sedang melintas di sekitar desa tersebut saat gempa mengguncang.

Selain itu, gempa ini juga menyebabkan 62.545 orang mengungsi serta merusak 56.311 rumah dan ratusan fasilitas di 15 kecamatan di Cianjur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com