Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota DPR: Kita Dikomplain Pak Menteri, Harga "Set Top Box" di Pasaran sampai Rp 500.000

Kompas.com - 23/11/2022, 13:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Bobby Adhityo Rizaldi menyampaikan keluhan yang diterimanya dari warga Sumatera Selatan (Sumsel) terkait pengadaan set top box (STB) sebagai alat bantu untuk beralih ke televisi digital.

Keluhan itu seputar harga STB di pasaran yang berbeda dengan harga dari pemerintah.

"Waktu itu disampaikan dalam rapat bahwa harganya sekitar Rp 150.000 dan Rp 200.000, tapi sekarang di pasaran sudah sampai Rp 400.000 sampai Rp 500.000," kata Bobby dalam rapat kerja Komisi I DPR bersama Menkominfo, Rabu (23/11/2022).

Baca juga: Beli Set Top Box di Toko Online, Dua Warga Bekasi Malah Dikirimi Garam dan Sabun Colek

Politisi Golkar itu lantas bertanya kepada Menkominfo Johnny G Plate terkait pengawasan harga STB maupun regulasinya.

"Apakah ada pengawasan terhadap harga? atau kah ini benar-benar diserahkan kepada mekanisme pasar berdasarkan suplai dan demain," kata Bobby.

Kendati demikian, Bobby mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena telah membagikan STB gratis. Namun, menurut dia, jumlah yang dibagikan itu masih sedikit.

Bobby pun dikritik warga daerah pemilihannya, yakni Sumsel terkait STB ini.

"Banyak benar kita ini dikomplain, Pak. Pas dikomplain, saya bilang, ya ini kan kalau buat yang mampu bisa belilah harganya cuma Rp 200.000, malah kita dimarahi Pak. Kata siapa Bapak, Rp 200.000, ini saya mau beli di luar Rp 400.000," ujar Bobby.

Dari situ, Bobby mengetahui fakta bahwa harga STB di pasaran tidak sesuai yang dijanjikan pemerintah.

Baca juga: Nilai Tak Tepat Sasaran, Desa di Gresik Kembalikan Bantuan STB TV Digital

Oleh karena itu, dia meminta ada kepastian soal regulasi harga STB yang digadang untuk membantu masyarakat menikmati siaran digital.

"Karena STB ini kan bukan barang mewah, Pak. Ini adalah device atau alat untuk memastikan masyarakat yang belum memiliki digital televisi, bisa mengakses informasi yang sudah ASO ini," kata dia.

"Nah ini yang ingin kami pastikan sehingga masyarakat itu tidak terbebani," ujar Bobby.

Untuk menonton siaran TV digital, salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menggunakan perangkat TV analog biasa dengan perangkat tambahan STB atau biasa disebut Digital TV Box.

STB berfungsi untuk menangkap sinyal digital dan mengonversinya agar dapat diterima TV analog biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com