JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, mayoritas korban tewas akibat gempa di Cianjur pada Senin (21/11/2022) kemarin mayoritas adalah santri.
"Mohon izin, yang terdampak banyak anak-anak santri dari 162 (korban tewas)," kata Ridwan Kamil saat melakukan video call dengan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Selasa (22/11/2022).
Pria yang akrab disapa Emil itu menuturkan, banyaknya santri yang jadi korban disebabkan mereka sedang menjalani sekolah agama setelah selesai sekolah umum.
Baca juga: Penjelasan Lengkap Dosen ITB soal Sesar Cimandiri, Penyebab Gempa Cianjur
"Banyak (korban) anak-anak karena rata-rata sedang di madrasah, ba'da lohor, beres sekolah umum, mereka lanjut sekolah agama," ujar Emil.
Emil pun menyebutkan, selain 162 korban tewas, gempa di Cianjur juga mengakibatkan 370 orang luka-luka dan 13.000 orang mengungsi.
Sementara itu, Ma'ruf berpesan kepada Emil untuk memberikan trauma healing kepada kobran gempa, terutama anak-anak.
Baca juga: Jokowi: Pembangunan Rumah Rusak di Cianjur Wajib Pakai Standar Anti-gempa
"Terutama anak-anak itu, mereka kan masih trauma dengan kejadian," kata Ma'ruf.
Emil pun mengiyakan permintaan itu dan menyebut bahwa kesehatan psikis juga menjadi perhatian.
Diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 5,6 terjadi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat pukul 13.21 WIB pada Senin (21/11/2022).
Baca juga: BMKG: Gempa Sebenarnya Tidak Melukai, Bangunanlah yang Membunuh Manusia...
Akibat gempa tersebut, sedikitnya ada 162 orang tewas, 370 orang luka-luka, dan 13.000 orang mengungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.