Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Gempa Susulan, Kepala BMKG Imbau Masyarakat Keluar Gedung

Kompas.com - 21/11/2022, 14:26 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati meminta seluruh pihak untuk menghindari gedung-gedung dan berada dalam ruangan.

Hal itu disampaikannya usai gempa bumi terjadi di sekitar wilayah Sukabumi, Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

"Dan kami mohon sebaiknya yang ada di dalam gedung sebaiknya keluar saja dulu menunggu karena gempa kemungkinan masih ada gempa susulan," kata Dwikorita di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin.

Baca juga: Gempa Cianjur M 5,6 Termasuk Gempa Dangkal, Bisa Picu Kerusakan Besar

Adapun Dwikorita saat terjadi gempa baru saja memulai rapat dengan Komisi V DPR. Namun, karena gempa, rapat pun dihentikan sementara dan Dwikorita meminta izin untuk kembali ke Kantor BMKG.

Dwikorita melanjutkan, pusat gempa berada di Sukabumi dengan kedalaman sekitar 10 kilometer.

"Jadi yang baru saja terjadi pada posisi di sekitar Sukabumi Cianjur, di sekitar daerah tersebut dan merupakan gempa yang diakibatkan oleh patahan geser. Dengan magnitudo 5,6," jelasnya.

Lebih lanjut, Dwikorita berjanji akan memperbarui informasi soal gempa bumi tersebut.

Baca juga: Gempa Terasa di Jakarta dan Tangerang, Warga: Kasur sampai Goyang, Kirain Anak Loncat-loncat

Informasi yang baru bisa disampaikan, kata dia, gempa bumi diduga karena adanya pergeseran sesar Cimandiri.

Adapun sesar ini terletak di bagian barat dari Provinsi Jawa Barat. Adapun sesar merupakan patahan geser aktif.

"Diduga ini merupakan pergerakan dari sesar Cimandiri, jadi bergerak kembali," kata Dwikorita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com