Dia menilai tak ada yang salah dalam pertemuan Anies dan Gibran. Justru pertemuan tersebut adalah bentuk cairnya politik di Indonesia.
"Enggak masalah menurut saya, karena politik Indonesia cair banget, dan itu jadi bagian dari khas politik Indonesia," kata Huda di Senayan, Selasa.
Baca juga: Sekjen PDI-P Tak Persoalkan Pertemuan Gibran-Anies, tapi Pertanyakan jika Sampai Bahas Politik
Huda melihat pertemuan kedua tokoh tersebut mampu meredam keterbelahan di tengah masyarakat.
Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, apa yang dilakukan Anies justru sikap politik yang positif.
Anies, kata Herzaky, memperlihatkan tidak memberi jarak pada siapapun dan sejalan dengan semangat yang diusung partai Demokrat.
"Kami ingin membangun era baru, Orde kolaborasi. Kolaborasi sebagai dasar perjuangan perubahan dan perbaikan untuk rakyat, bangsa, dan negara. Bukan malah menutup diri," kata Herzaky.
Baca juga: Anies Bertemu Gibran di Solo, PDI-P: Dalam Rangka Memperbesar Suaranya
Herzaky mengatakan, pertemuan Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming mestinya menjadi contoh untuk elit politik yang lain.
Meski didukung oleh partai politik (parpol) yang berbeda, tetapi keduanya bisa menjalin silaturahmi.
Ia menegaskan bahwa situasi itu tidak nampak dalam era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Bangsa kita ini delapan tahun terakhir terlalu dijejali pandangan kalau beda pendapat harus dimusuhi, beda posisi, harus diganyang. Padahal, perbedaan pandangan itu hal biasa. Malah anugerah bagi negeri ini,” ujar Herzaky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.