Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Dapat Tiga Keuntungan jika Pilih Khofifah Jadi Cawapres

Kompas.com - 11/11/2022, 19:06 WIB
Tatang Guritno,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menilai PDI-P bakal mendapatkan tiga keuntungan jika mengusung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Keuntungan pertama, mendapatkan suara dari konstituen Nahdlatul Ulama (NU) dan merenggut suara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sebab, Khofifah saat ini menduduki jabatan sebagai Ketua Muslimat NU.

“Maka sosok Khofifah sebagai penarik dukungan kaum nahdliyin atau NU. Belum lagi relasi PBNU dengan PKB yang tidak mesra sehingga pasangan pengantin PDI-P dengan NU menjadi pasangan politik yang ideal,” papar Ari pada Kompas.com, Jumat (11/11/2022).

Baca juga: Usai Lakukan Pertemuan Tertutup, Hasto Puji Kinerja Khofifah di Jatim

Keuntungan kedua yang didapatkan PDI-P, lanjut Ari, semakin amannya suara konstituen di Jawa Timur.

Sebab, masyarakat Jawa Timur bisa memilih PDI-P karena Gubernurnya ikut terlibat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sedangkan keuntungan ketiga Khofifah bisa menjaring suara konstituen perempuan ditengah figur capres yang didominasi laki-laki.

“Kehadiran sosok perempuan menjadikan lebar pita dukungan pemilih. Kehadiran Khofifah menjadi nilai plus,” ungkap Ari.

Menurutnya, PDI-P bisa memikat Khofifah karena keluwesannya, pasalnya, partai berlambang banteng itu tak harus bekerja sama dengan partai politik (parpol) lain untuk mengusung pasangan calon (paslon) capres-cawapres dalam kontestasi elektoral mendatang.

Namun, PDI-P mesti menentukan dan menghitung siapa figur capres yang bisa memperbesar perolehan suara ketika cawapres yang dipilih adalah Khofifah.

“Hanya saja persoalan utama bagi pasangan yang diajukan PDI-P tentu idealnya sosok pria,” sebutnya.

Baca juga: Hasto Ungkap Isi Pertemuannya dengan Khofifah dan Eri Cahyadi: Strategis, Rahasia!

“Siapakah dia? Tentunya harus kader pria dari PDI-P sebagai capres,” tandasnya.

Diketahui Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengadakan pertemuan dengan Khofifah di Kantor Wali Kota Surabaya, Kamis (10/11/2022) malam.

Hasto menyatakan keduanya berbincang soal persoalan strategis yang bersifat rahasia.

Di sisi lain, sampai saat ini PDI-P belum memutuskan langkah politiknya, baik terkait koalisi maupun pengusungan capres-cawapres.

Puan Maharani dan Ganjar Pranowo menjadi kader yang banyak mendapat dukungan untuk maju sebagai capres.

Sementara itu, Puan sempat mengadakan pertemuan dengan empat pimpinan parpol yaitu Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com