KOMPAS.com – Pemerintah terus bekerja keras memaksimalkan penggunaan energi bersih, salah satunya melalui pengembangan panas bumi untuk memenuhi kebutuhan suplai energi nasional.
Salah satu proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang sedang dikebut produksinya adalah PLTP Blawan Ijen, yang akan menjadi pembangkit panas bumi pertama di Jawa Timur (Jatim).
Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Bumi (Ditjen EBTKE) Harris mengatakan, pengembangan proyek PLTP Blawan Ijen ini sudah lebih dari 11 tahun.
“Kami berharap pembangkit panas bumi Ijen ini dapat segera berproduksi dan berkontribusi meningkatkan bauran EBT dalam sistem kelistrikan nasional serta memberikan dampak yang positif bagi masyarakat sekitar proyek,” katanya saat membuka kegiatan Sosialisasi Pengembangan Proyek PLTP Blawan Ijen Unit 1, Jumat (4/11/2022).
Berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2021-2030, rencana pengembangan PLTP Ijen sebesar 110 megawatt (MW) dengan target commercial operation date (COD) untuk unit 1-55 MW pada 2024 dan unit 2-55 MW pada 2026.
Baca juga: Krisis Energi Global, Kementerian ESDM Ingin Percepatan Transisi Energi Jadi Komitmen KTT G20
Namun, unit 1 tahap pertama akan dikembangkan sebesar 31,4 MW (nett) sesuai hasil kegiatan eksplorasi dan studi kelayakan yang telah disampaikan PT Medco Cahaya Geothermal (MCG) selaku pengembang.
Untuk diketahui, PT MCG merupakan pemegang Izin Panas Bumi (IPB) di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Blawan Ijen.
Izin PT MCG ini telah diterbitkan sejak 17 April 2015, yang merupakan penyesuaian Izin Usaha Pertmbangan (IUP) yang telah diterbitkan Gubernur Jatim pada 25 Mei 2011.
Harris menegaskan, PT MCG telah mendapatkan persetujuan studi kelayakan untuk proyek PLTP Blawan Ijen dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM) per 11 Oktober 2022.
“Dengan diberikannya persetujuan ini, saat ini tahapan kegiatan PT MCG meningkat menjadi tahap eksploitasi,” ungkapnya melansir ebtke.esdm.go.id, Senin (7/11/2022).
Baca juga: Kementerian ESDM Sebut Prinsip-prinsip Bali Compact Bisa Jadi Warisan Indonesia untuk Dunia
Harris menjelaskan, untuk tahapan eksploitasi PT MCG telah merencanakan rangkaian kegiatan eksploitasi.
Rencana tersebut, di antaranya melakukan pengeboran sumur eksploitasi (4 produksi, 2 reinjeksi, dan 1 make up well), membangun fasilitas pemipaan, fasilitas pembangkit, pembangunan jaringan transmisi dan infrastruktur pendukung lainnya seperti akses jalan, 3 well pad, serta drilling water distribution system.
Adapun kegiatan sosialisasi pengembangan proyek PLTP Blawan Ijen yang digelar secara luring di Hotel Double Tree Surabaya dan daring tersebut merupakan forum diskusi dan komunikasi.
Forum tersebut bertujuan memberikan pemahaman terkait hasil kegiatan eksplorasi dan rencana kegiatan selama masa eksploitasi dan pemanfaatan PT MGC.
Koordinator Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi Panas Bumi Budi Herdiyanto berharap, pemangku kepentingan terkait mendukung proyek tersebut agar kegiatan eksploitasi di WKP Blawan Ijen dapat segera direalisasikan.
Baca juga: Kementerian ESDM Latih 80 Operator Lokal Manfaatkan Panel Surya di Seluruh Pelosok Negeri
“Harapan kami bersama warga Jatim Timur bisa menikmati listrik yang bersumber dari energi bersih, dalam hal ini panas bumi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Jatim Nurkholis berharap, proyek PLTP Blawan Ijen memberikan manfaat kepada masyarakat Jatim.
“Kami menaruh harapan besar agar proyek ini cepat selesai dan berproduksi, mengejar ketertinggalan pengembangan energi panas bumi dibanding provinsi lain di Pulau Jawa, dan tentunya memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat Jatim,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Jatim memiliki potensi EBT tidak kurang dari 25.542 MW yang terdiri dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB), pembangkit listrik tenaga sampah/biomassa (PLTSA/Bm), PLTP, dan gelombang laut.
Baca juga: Kementerian ESDM Lakukan Uji Cold Startability B40 di Dataran Tinggi, Bagaimana Hasilnya?
Khusus untuk panas bumi, Jatim memiliki kontribusi cadangan energi sebesar 1.012 MW yang tersebar di 12 lokasi.
Namun, dari potensi cadangan energi panas bumi, baru tiga WKP yang telah diusahakan secara komersial, yaitu Blawan Ijen dengan rencana produksi 110 MW, Arjuno-Welirang 110 MW, dan Ngebel-Wilis 165 MW.
Dari ketiga WKP tersebut, yang sudah menunjukkan hasil adalah PTLP Blawan Ijen.
Adapun berbagai proyek pembangkit panas bumi terus digenjot pemerintah untuk berkontribusi dalam meningkatkan bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025.
Turut hadir sebagai narasumber dalam kegiatan sosialisasi tersebut Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Sumber Daya Alam dan Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) dan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan yang menjelaskan tata cara perhitungan dana bagi hasil sumber daya panas bumi berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 1 tahun 2022.
Baca juga: Menteri ESDM Ajak Investor Bantu Biayai Transisi Energi di Indonesia
Hadir pula peserta yang merupakan perwakilan dari Direktorat Panas Bumi Kementerian ESDM, Kantor Dinas ESDM, Dinas Kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di Jatim, serta juga Sekretariat Daerah dari Kabupaten Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo, dan instansi terkait.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.