Ganjar kemudian menyinggung soal situasi ekonomi yang sulit saat ditanya lebih lanjut soal pilpres.
"Alah ekonomi lagi kayak gini sulitnya kok," tuturnya.
Baca juga: Jokowi Bertemu Ganjar di Istana, Titip Pesan Soal ini
Selain bertemu dengan Presiden Jokowi, Ganjar pun mengaku sempat bertemu dengan Guntur Soekarnoputra saat berada di istana.
Dengan putra pertama Soekarno itu, dirinya mengaku sempat berbincang. Hanya saja, dia tidak mengungkapkan topik apa yang dibicarakan.
Sementara itu, saat ditanya apakah juga sempat berbincang dengan Hasto Kristiyanto saat di dalam Istana Negara dia menjawab tidak.
"Enggak," katanya.
Lebih lanjut Ganjar memberikan tanggapan soal kriteria capres 2024 yang disampaikan Presiden Joko Widodo.
Menurut Ganjar, semua capres mendatang harus bisa meneruskan kinerja Presiden Jokowi.
"Semua orang juga harus bisa meneruskan (kerja Presiden). Kalau yang kurang baik tidak diteruskan, yang baik digenjot," ujarnya.
Ganjar menuturkan, kinerja Jokowi dalam membangun infrastruktur sudah baik.
Akan tetapi, untuk membangun sumber daya manusia (SDM), pendidikan dan gerakan antikorupsi mesti digencarkan.
"Infrastruktur kan sudah bagus. Soal SDM, pendidikan, antikorupsi sekarang mesti gencarkan," tegasnya.
Baca juga: Dinilai Copy-Paste Jokowi, Ganjar Diprediksi Kantongi Dukungan buat Maju Capres
Ganjar juga sempat ditanya soal elektabilitasnya yang tinggi berdasarkan sejumlah hasil survei.
Menurut Ganjar, dirinya masih akan bekerja dulu sebagai kepala daerah di Jateng.
"Ya enggak apa-apa. Wong itu survei, tugas saya kerja dulu di Jawa Tengah," katanya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkap sejumlah kriteria capres yang menurutnya mumpuni untuk menghadapi kondisi sosial ekonomi Indonesia.
Jokowi mengatakan, tokoh yang akan menggantikannya itu harus memiliki jam terbang tinggi dan saling melengkapi.
"Ke depan itu memerlukan pemimpin yang mau tidak hanya ngerti makro, bukan hanya ngerti mikronya juga harus ngerti, tetapi memang harus mampu bekerja lebih detail, menguasai data dan lapangan, kemudian memutuskan," kata Jokowi dalam wawancara khusus dikutip Kompas.id, Minggu (6/11/2022).
Baca juga: Pengamat: Jokowi Khawatir Ganjar Disalip Prabowo dan Anies jika PDI-P Tak Gerak Cepat
Jokowi sadar bahwa kewenangan memutuskan sosok capres ada di tangan partai politik. Namun, dia berharap parpol tidak terlalu lama mengambil langkah.