Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Sebut Capres-Cawapres KIB Bakal Mengerucut pada Akhir 2022

Kompas.com - 30/10/2022, 18:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto memperkirakan, kandidat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bakal mengerucut pada akhir 2022.

Bima mengatakan, hal itu terlihat dari banyaknya deklarasi dukungan kepada para calon presiden oleh dewan pimpinan wilayah (DPW) PAN dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Kalau teman-teman melihat mulai banyak deklarasi di tingkat wilayah dari internal KIB, PPP dan PAN begitu, dan saya prediksi betul seperti kata Pak Jokowi akhir tahun ini sudah jauh lebih mengerucut," kata Bima di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Baca juga: Bima Arya: Kegiatan Wisata Malam Glow di Kebun Raya Bogor Dihentikan

Meski demikian, Bima menyebut forum pertemuan KIB di Makassar dalam waktu dekat belum membahas sosok capres dan cawapres. Forum tersebut masih membahas mengenai visi dan misi KIB.

Bima mengatakan, PAN bakal mendorong Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk dipertimbangkan sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung KIB.

Alasannya, dua nama tersebut merupakan sosok dengan tingkat popularitas yang tinggi berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga.

"Dua nama ini peringkat 1 dan peringkat 4 paling populer dalam survei-survei di Indonesia, nomor 1 Mas Ganjar, nomor 4 Kang Emil, nomor 2 dan 3-nya sudah 'diambil' partai lain. Jadi sangat wajar apabila PAN sangat menghitung 2 nama ini untuk dibicarakan di KIB," kata Bima.

Baca juga: PAN Pertimbangkan Duet Ganjar-Ridwan Kamil untuk Diusung KIB

Selain itu, Bima juga memandang bahwa Ganjar dan Emil adalah sosok yang saling melengkapi dan bisa mempersatukan Indonesia.

"Saya melihat sekarang ini ke depan kebutuhan kita adalah mempersatukan semua, jadi kita butuh presiden dan wapres yang mempersatukan," ujar dia.

Wali kota Bogor itu pun mengakui sudah ada pembicaraan informal antara PAN dengan dua sosok tersebut meski segala kemungkinan masih terbuka.

Ia menilai, sosok Ganjar pun turut dipertimbangkan oleh partai anggota KIB lainnya yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Beberapa DPW dari PAN dan PPP sudah menyebut nama Ganjar secara resmi, jadi bukan hal yang luar biasa. Tapi kita masih menunggu, keputusan dari PDI-P seperti apa, Mas ganjar juga belum bersikap," kata Bima.

Baca juga: Soal Duet Ridwan Kamil-Ganjar Pranowo, Sekjen PDI-P: Itu Bagian Wacana, Publik yang Menjodohkan

"Tapi KIB saya kira menimbang dengan sangat serius sosok mas ganjar. Untuk nomor duanya, inilah yg masih sangat dinamis di internal KIB," imbuh dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo berpesan agar KIB tidak lama lagi mengumumkan calon presiden yang bakal diusung oleh koalisi tersebut.

"Saya titip pesan, jangan terlalu lama-lama," kata Jokowi saat menghadiri acara peringatan HUT ke-58 Partai Golkar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com