Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru SMA Ungkap Masa Jokowi Remaja: Rambut Gondrong, tapi Pintar

Kompas.com - 21/10/2022, 08:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Editor

SOLO, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo semasa menempuh pendidikan SMA di Surakarta, rupanya berambut gondrong.

Hal tersebut diungkapkan guru biologi semasa Presiden Jokowi bersekolah, bernama Sudadi Mulyono (69).

"Dulu dia (Jokowi) rambutnya agak panjang ya," ujar Sudadi saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (17/10/2022).

Baca juga: Kenangan Guru SMAN 6 Surakarta, Dipanggil Mbak Guru Oleh Jokowi

Jenis potongan rambut gondrong Jokowi remaja cukup unik. Bagian depan ditata belah tengah sehingga rambut panjangnya terurai ke kiri dan kanan menutupi telinga.

Sementara, rambut bagian tengah dibiarkan tak disisir. Kemudian bagian belakang dibiarkan terurai sampai sebatas pundak.

Sudadi mengatakan, pada zaman itu, sekolah tidak mewajibkan muridnya, terutama yang laki-laki, untuk memiliki potongan rambut pendek dan rapi seperti sekolah kebanyakan saat ini.

Pihak sekolah membebaskan siswanya untuk memiliki potongan rambut apapun.

"Nah, kebetulan pada saat itu yang lagi tren, model, ya rambut gondrong. Kalau sudah model, ya mau gimana?" lanjut Sudadi.

Baca juga: Bu Ning, Jokowi, dan Tutup Gelas Berlambang Istana...

Meski demikian, Sudadi hapal betul dengan karakter Jokowi remaja. Orang nomor satu di Indonesia itu ketika masih remaja bukan pembuat onar, melainkan siswa kalem dan berprestasi.

"Pak Jokowi dulu memang pintar, cerdas. Enggak hanya biologi, tapi untuk semuanya. Kalau duduk paling depan, orangnya diam, kalem," kenang Sudadi.

 


Bahkan, pada kelas 3, Jokowi meraih juara umum. Nilai sejumlah mata pelajaran paling baik di antara siswa/i di lima kelas paralel saat itu.

Hal lain yang tidak bisa dilupakan dari sosok Jokowi remaja adalah keteguhan prinsipnya dalam belajar. Jokowi disebut tak akan mau memberikan contekan bagi teman di sekelilingnya saat ujian.

Bagi Sudadi, sikap itu jangan dipersepsikan sebagai pelit membantu teman. Justru, sikap tersebut harus dicontoh murid lain.

"Memang seharusnya begitu. Jadi, ilmi itu ya harus murni. Pak Jokowi sudah benar, jangan dikatakan pelit," lanjut Sudadi.

Baca juga: Teman SD Jokowi: Sekolah Bertahun-tahun Tiba-tiba Diisukan Ijazah Palsu, Kasihan...

Jokowi sendiri diketahui menempuh pendidikan SMA di SMPP 40 atau yang kini dikenal sebagai SMAN 6 Surakarta. Jokowi masuk ke SMA tersebut pada Januari 1977 dan lulus dengan nilai baik pada April 1980.

Sebelumnya, Jokowi diketahui mengenyam pendidikan di SDN 111 Tirtoyoso dan SMPN 1 Surakarta. 

Setelah lulus SMA, Jokowi kemudian masuk ke Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Ia mengambil program studi Fakultas Kehutanan. Ia lulus dari UGM lima tahun kemudian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com