Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Ingin Cawapres Anies dari Luar Koalisi, PKS: Nanti Dibahas

Kompas.com - 18/10/2022, 17:09 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Kholid mengaku tidak mempersoalkan pandangan Nasdem bahwa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan hendaknya dari luar partai koalisi.

Sejauh ini PKS, dikabarkan bakal berkoalisi dengan Nasdem dan Demokrat untuk Pemilu 2024.

Namun, peresmian koalisi belum diumumkan.

"Usulan yang baik sebagai alternatif. Tentu nanti akan dibahas di tim kecil," kata Kholid saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Nasdem: Sebaiknya Cawapres Anies dari Luar Partai Koalisi

Kholid menyampaikan, PKS pun terbuka untuk pembicaraan sosok cawapres pendamping Anies.

Namun, dia mengatakan bahwa di internal PKS sejauh ini mengusulkan mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan sebagai cawapres.

"Namun kami juga membuka alternatif pilihan lain," kata dia.

Kholid kemudian menyinggung soal komunikasi politik antar partai bakal koalisi.

Menurut dia, komunikasi politik harus inklusif, utamanya soal pengusungan capres-cawapres.

"Dalam komunikasi politik harus inklusif dan lebih fleksibel," ujar Kholid.


Baca juga: Demokrat Ingatkan Anies Pilih Cawapres yang Punya Power di Koalisi

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali berpandangan, sosok cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan selaku capres hendaknya berasal dari luar bakal koalisi Nasdem-Demokrat-PKS.

Namun, Ali menegaskan bahwa Nasdem tetap menghormati mekanisme di internal PKS dan Demokrat.

"Partai Nasdem juga memiliki pandangan bahwa sebaiknya kita ambil (cawapres) dari luar partai koalisi," kata Ali saat dihubungi, Selasa.

Alasannya, kata Ali, jika partai mendorong tokoh sendiri dari internal untuk menjadi cawapres, hal ini akan merugikan koalisi yang dibangun.

"Kalau kemudian, tiga partai calon wapres satu. Umpamanya partai A, partai B bagaimana. Enggak dapat apa-apa kan?" kata Ali. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com