Ferdy Sambo juga disebut memerintahkan korban Brigadir J untuk posisi jongkok agar tidak terjadi perlawanan.
"'Jongkok kamu!" teriak Sambo kepada Yosua yang baru datang menghadapnya.
Baca juga: Putri Candrawathi Menangis Saat Dengar Eksepsi soal Peristiwa di Magelang
Di situ, sudah ada Richard, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Lalu, Yosua sambil mengangkat kedua tangannya menghadap ke depan sejajar dengan dada. Dia juga sempat mundur sedikit sebagai tanda penyerahan diri.
"Ada apa ini?" jawab Yosua ketika itu.
Namun, pertanyaan Yosua ini tak digubris Sambo. Richard pun langsung menembak Yosua menggunakan senjata Glock miliknya.
Yosua jatuh tersungkur, darah langsung mengucur dari tubuhnya. Jaksa mengungkap Yosua sekarat, tak langsung meninggal ketika itu. Namun, tembakan Sambo terakhir kali di bagian kepala yang langsung membuat ajudannya itu tewas di tempat.
Yosua pun tak pernah tahu apa sebabnya Sambo menembaknya.
Hadiah iPhone Sambo dan ucapan terima kasih Putri
Usai peristiwa pembunuhan tersebut, Ferdy Sambo memberikan "hadiah" ponsel iPhone 13 Pro Max kepada Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Menurut jaksa, pemberian itu dilakukan Sambo selang 2 hari setelah pembunuhan berencana terhadap Yosua terjadi.
"Terdakwa memberikan handphone iPhone 13 Pro Max sebagai hadiah untuk menganti handphone lama yang telah dirusak atau dihilangkan agar jejak komunikasi peristiwa merampas nyawa korban Nofriansyah tidak terdeteksi," kata jaksa.
Pemberian ponsel oleh Sambo kepada ketiga orang itu dilakukan di ruang kerja rumah pribadi di Jalan Saguling 3 Nomor 29.
Baca juga: Ucapan Terima Kasih dan Amplop Berisi Rp 2 Miliar dari Putri Candrawathi Usai Yosua Tewas
Selain itu, menurut dakwaan yang dibacakan jaksa, istri Sambo, Putri Candrawathi yang turut hadir di rumah itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Eliezer, Ricky, dan Kuat.
"Kemudian saat itu saksi Putri Candrawathi yang merupakan istri Ferdy Sambo mengucapkan terima kasih kepada Ricky, Eliezer, dan Kuat Ma'ruf," ucap jaksa