Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Resmikan Pabrik Vaksin Covid-19 Berbasis mRNA Pertama di Asia Tenggara

Kompas.com - 07/10/2022, 18:50 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik vaksin Covid-19 berbasis messenger RNA (mRNA) PT Etana Biotechnology Indonesia di kawasan industri Pulogadung, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Jokowi mengungkapkan, pabrik ini merupakan produsen vaksin berbasis mRNA pertama di Asia Tenggara.

"Saya resmikan pabrik farmasi PT. Etana Biotechnology Indonesia," kata Jokowi.

"Saya sangat menyambut baik apa yang dilakukan oleh PT Etana Biotechnology Indonesia dalam memproduksi vaksin dengan pltform mRNA dan ini yang pertama di Asia Tenggara," ujarnya lagi.

Baca juga: Capaian Vaksin Booster Baru 27 Persen Jadi Alasan Pemerintah Perpanjang PPKM Lagi

Presiden Jokowi mengungkapkan, ia berharap tidak terjadi lagi pandemi di Indonesia 

Akan tetapi, apabila industri vaksin dalam negeri sudah ada, paling tidak pemerintah menjadi lebih tenang.

"Karena tadi disampaikan bahwa dalam dua bulan, vaksin baru sudah bisa masuk ke uji klinis, sangat cepat sekali. Dan yang saya senang, kerjanya diam-diam, saya sendiri tidak tahu, tahu-tahu jadi, ini yang saya seneng kayak gini," kata Jokowi.

"Bukan yang ngomong terus tapi saya tunggu-tunggu kok enggak jadi-jadi. Ini diam-diam langsung jadi, itu yang saya seneng," ujarnya lagi.

Baca juga: Jokowi Minta Menpora Segera Audit Semua Stadion Sepak Bola

Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Kepada Luhut dan Budi, Jokowi berpesan agar industri bioteknologi seperti yang dilakukan PT Etana mendapat dukungan penuh dari pemerintah.

"Sehingga bukan hanya di bioteknologi, biofarmasi. Sehingga nantinya bisa masuk ke hewan, bisa masuk ke tanaman. Sehingga semuanya kita memiliki kemandirian dan betul-betul bisa berdikari," ujar Jokowi.

Untuk diketahui, vaksin berbasis mRNA tidak menggunakan virus atau kuman yang dilemahkan atau dimatikan.

Vaksin ini menggunakan komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu.

Dengan demikian, vaksin ini diklaim dapat memicu reaksi kekebalan tubuh layaknya virus dan kuman yang dilemahkan pada vaksin biasa.

Baca juga: 7 Fakta soal Indovac, Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com