Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Tewasnya 3 Siswa MTsN 19 Jakarta, Kemenag Akan Audit Bangunan Semua Madrasah

Kompas.com - 07/10/2022, 12:27 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) bakal mengaudit bangunan sekolah madrasah buntut tewasnya 3 siswa MTsN 19 Jakarta akibat tembok roboh karena banjir yang menerjang ibukota pada Kamis (6/10/2022).

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, perintah audit maupun investigasi gedung-gedung sekolah sudah disampaikannya kepada jajaran Kemenag, termasuk kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani.

"Tadi malam saya sudah perintahkan juga untuk seluruh jajaran melakukan investigasi terhadap bangunan-bangunan (sekolah) yang ada di (bawah kewenangan) Kemenag. Investigasi itu bisa jadi berupa audit, bisa jadi kualitas bangunan," kata Yaqut saat mengunjungi MTsN 19 di Pondok Labu, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Yaqut menuturkan, ia secara khusus sudah meminta jajarannya untuk membentuk tim investigasi.

Baca juga: Kemenag Bakal Renovasi Total MTsN 19 Jakarta

Ia berterus terang, investigasi dilakukan lantaran khawatir kejadian di MTsN 19 Jakarta terulang di sekolah-sekolah lainnya, di mana tiga orang siswanya tewas karena tembok roboh diterjang air bah.

Diketahui, lokasi bangunan sekolah memang lebih rendah dibanding bangunan di sekitarnya.

"Insya Allah, setelah Jumat mereka (tim investigasi) akan lakukan rapat pertama kali untuk melakukan follow up atas instruksi yang saya berikan. Kita khawatir, oleh karena itu investigasi mutlak diperlukan saya kira, secepatnya kita akan lakukan," ujar Yaqut.

Sementara terkait musibah di MTsN 19 Jakarta, Yaqut menyampaikan Kemenag akan merenovasi total bangunan gedung.

Bahkan, untuk memenuhi aspek keamanan (safety), ia akan berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat untuk menggunakan tanah di sekitar sekolah milik pemprov.

Baca juga: Menko PMK Melayat ke Rumah Korban Tembok Roboh MTsN 19, Berikan Santunan dan Daftarkan Bansos

Meski bentang lahan milik pemprov juga sedikit mencekung ke dalam, menurut Yaqut, posisinya dinilai jauh lebih baik dibanding posisi sekolah saat ini.

"Mudah-mudahan Pemprov mau melepas tanahnya sehingga kita bisa mendapatkan bangunan dan posisi yang lebih baik. Tapi, secara teknis kita tetap diskusikan harus ditinggikan (tanahnya). Kita akan menanggung semua kebutuhan yang diperlukan untuk ini," katanya.

Sebelumnya diberitakan, hujan deras dan banjir menyebabkan tembok pembatas di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 roboh.

Hujan deras itu berlangsung sekitar 20 menit yang menyebabkan air masuk ke lapangan MtsN 19.

Tembok yang roboh itu menimpa tembok panggung tempat anak bermain. Akibatnya, 3 orang siswa wafat dan 2 siswa lainnya harus mendapatkan perawatan kesehatan intensif.

Baca juga: Isak Tangis Orangtua Adnan Korban Tembok Roboh MTsN 19 saat Pelayat Memeluknya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com