Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ari Junaedi
Akademisi dan konsultan komunikasi

Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.

Sepak Bola Indonesia Berduka: Malam Jahanam di Kanjuruhan

Kompas.com - 03/10/2022, 05:45 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

"Tanpa impian, kita tak akan meraih apa pun. Tanpa cinta kita tak akan bisa merasakan apa pun. Dan tanpa Allah kita bukan siapa-siapa." - Mesut Ozil.

Untain kata-kata dari mantan pemain timnas Jerman, bekas pemain Real Madrid dan Arsenal itu begitu dalam maknanya. Sepakbola itu tidak sekadar “permainan” olahraga yang menguras fisik, tetapi juga menjadi ajang menyatukan “rasa”.

Di saat kebanggaan kita membuncah saat PSSI U-16 asuhan coach Bima Sakti menjuarai AFF Boys U-16, PSSI U-20 dan PSSI Timnas Senior binaan pelatih Shin Tae-yong yang melaju ke putaran final Piala Asia, PSSI U-23 meraih medali perunggu di Sea Games 2020 serta keberhasilan Timnas mengalahkan Timnas Cucurao yang berperingkat ibarat “langit” dengan “bumi” dengan kita, berita duka kini menggayuti sepak bola Indonesia.

Sepak bola nasional tengah menanjak prestasinya, bahkan tim futsal kita yang berlaga di Asia Cup dan timnas amputasi yang bertanding di Piala Dunia punya rekor kemenangan yang menggetarkan prestasi sepak bola nasional.

Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober 2022 menjadi saksi “kelam” amuk suporter Arema FC yang tidak bisa menerima kekalahan klub idolanya atas Persebaya Surabaya.

Setiap “derby” Jawa Timur antara Arema dengan Persebaya, pertandingan selalu berlangsung sengit dan “panas”.

Data hingga Minggu (2/10/2022) malam, jumlah korban tewas dalam Tragedi Kanjuruhan mencapai 125 orang. Sementara itu, korban luka-luka sebanyak 299 orang. Dengan rincian luka ringan 260 orang dan luka berat 39 orang.

Korban Tragedi Kanjuruhan tersebut semakin menambah daftar jumlah korban kerusuhan di stadion dengan skala korban meninggal terbesar di dunia.

Korban tewas di Kanjuruhan melebihi jumlah korban meninggal di Stadion Hillsborough, Inggris tahun 1989. Kejadian yang ditabalkan sebagai tragedi sepak bola terkelam di Britania Raya itu, 89 pendukung Liverpool berkalang tanah.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan selama puluhan tahun, akhirnya terungkap kalau Tragedi Hillsborough terjadi akibat ketidakbecusan pihak kepolisian dalam mengamankan jalannya pertandingan.

Mayoritas korban tewas di Hillsborough berusia di bawah 30 tahun, usia-usia yang tergolong produktif.

Tragedi paling kelam di dunia sepak bola terjadi di Estadio Nacional, Lima, Peru, 24 Mei 1964 saat dihelat pertandingan kualifikasi Olimpiade antara Peru melawan Argentina.

Usai gol penyama Peru dianulir wasit, pertandingan menjadi ricuh dan pecah kerusuhan yang menyebabkan 328 penonton tewas (Kompas.com, 02/10/2022).

Mengapa Kanjuruhan menjadi palagan sepak bola nasional di saat prestasi sepak bola nasional kita tengah ditakuti negara-negara lain?

Mengapa Tragedi Kanjuruhan bisa terjadi di saat eforia penggemar sepak bola menemukan momentumnya pascapageblug panjang yang menyisahkan kenangan “masa rebahan” dan isolasi demi menekan penyebaran virus Corona?

Siapa pihak yang bertanggungjawab?

Beda Jepang, beda pula di Indonesia. Jika ada kejadian yang memalukan atau memakan korban jiwa besar, maka pihak yang bertanggungjawab di Jepang langsung mundur karena malu akibat tidak becus bekerja.

Bahkan spirit seppuku dan harakiri masih menjiwai sebagian generasi Jepang karena merasa gagal menjalankan tugas.

Sementara di tanah air, jika ada kejadian yang memalukan maka yang galib terjadi adalah saling lempar melempar tangggungjawab.

Pihak panitia pelaksana di Malang sudah menyarankan agar pertadingan Arema FC melawan Persebaya digelar sore hari, dan usulan tersebut juga ikut direkomendasikan Polres Malang kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com