Sebelum ke Rumania, Johnny lebih dulu mengunjungi Portugal. Dia bertemu Sekretaris Negara bidang Digitalisasi dan Modernisasi Administrasi Portugal, Mario Campolargo, di Lisbon, Jumat (23/9/2022).
Di Portugal Johnny menjajaki kemungkinan Indonesia menggunakan jaringan kabel serat optik Portugal yang melintasi samudra Atlantik menuju daratan Amerika Serikat (AS). Jalur ini membuat koneksi internet Indonesia menuju Amerika lebih dekat sehingga lebih efisien dari sisi biaya.
Baca juga: Indonesia Jajaki Penggunaan Jalur Fiber Optik Portugal ke Amerika
Posisi geografis Portugal memang menguntungkan. Berada di ujung barat Eropa, Portugal berbatasan langsung dengan daratan Afrika dan Mediterania. Portugal juga berada di tepi Samudra Atlantik yang berseberangan langsung dengan daratan Amerika.
Malamnya, Johnny menghadiri resepsi HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia yang digelar Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Lisbon, Portugal. Resepsi kenegaraan sengaja digelar September karena di bulan Agustus masyarakat Portugal libur musim panas selama sebulan.
Sejumlah pejabat negara Portugal yang hadir antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi Portugal, Joao Pedro Barrosa Caupers, Menteri Bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tertinggi, Elvira Beruntung, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk Portugal, Rudy Alfonso sebagai tuan rumah.
Bukan kebetulan jika Portugal memiliki koneksi historis dengan tanah Flores. Flores adalah sebuah pulau seluas 14.300 di bawah administrasi Provinsi NTT, Indonesia.
Nama Flores diambil dari bahasa Portugis, yang berarti tanjung bunga. Nama ini secara resmi dipakai sejak 1636 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Hendrik Brouwer. Nama asli Flores adalah Nusa Nipa, yang artinya Pulau Ular.
Suku-suku di Flores merupakan perpaduan antara Melayu, Melanesia, dan Portugis. Johnny paham betul bagaimana menggunakannya.
Di hadapan para pejabat Portugal ia bercerita, sejarah hubungan Indonesia dan Portugal dapat ditelusuri dari kisah penjelajah Portugis, Alfonso de Albuquerque, yang tiba di Kepulauan Nusantara untuk mencari rempah-rempah pada tahun 1511.
Sejak saat itu, banyak peninggalan budaya Portugis yang dapat ditemukan dalam berbagai aktivitas keseharian masyarakat Indonesia, seperti musik, praktik keagamaan, dan arsitektur bangunan bersejarah.
“Di Larantuka, Flores Timur, pulau tempat saya dilahirkan, selama 500 tahun masyarakat setempat mengenal tradisi keagamaan Semana Santa yang identik dengan tradisi keagamaan Portugis,” tutur Johnny.
Semana Santa artinya pekan suci yang dimulai dari Minggu Palma, Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci hingga perayaan Minggu Paskah. Semana Santa merupakan ikon Flores Timur dan menjadi daya tarik tarik wisata Indonesia.
“Sebagai tradisi tahunan yang digelar menjelang perayaan Paskah, Semana Santa menjadi momentum penting bagi masyarakat Larantuka untuk berkumpul, dan menjadi salah satu destinasi wisata religi penting di Indonesia,” cerita dia.
Tak hanya itu, Johnny juga menyampaikan soal banyaknya klan di Flores yang menggunakan nama-nama Portugis seperti Da Gama, Da Silva, Da Gomez, Da Cunha, Da Lopez, Da Costa, Da Rato, Fernandez, Carwayu (Carvalho), Rodriquez.
“Belum lagi nama keluarga saya dari pihak ibu yaitu Parera, dan nama panggilan lainnya yaitu Don, Ximenes, Soares, Alvares, Tavares, Pedro, Jasinta, Maria, Jose, dan lain sebagainya, di Nusa Tenggara Timur, Indonesia, khususnya di Flores dan Kepulauan Timor,” jelasnya.
“Ini adalah aset yang sangat penting dalam hubungan bilateral Indonesia dan Portugal di masa depan,” ujar dia.
Kita menunggu, semoga lobi-lobi internasional ala Johnny G Plate, putra Manggarai, Flores, ini membawa hasil yang menggembirakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.