Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pertemuan Ke-3 Sherpa G20 Diharapkan Sepakati Substansi Draf Leaders’ Declaration

Kompas.com - 27/09/2022, 18:48 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presidensi Group of Twenty (G20) Indonesia 2022 kembali menggelar pertemuan ketiga Sherpa G20 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Selasa (27/9/2022) hingga Kamis (29/9/2022).

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) berharap, pertemuan Sherpa G20 bisa menghasilkan diskusi dan pembahasan produktif untuk merumuskan draf Leaders’ Declaration yang akan dibawa ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 di Bali.

Untuk mewujudkan hasil yang sesuai, Kemenko Perekonomian menilai, diperlukan dukungan dan kesepakatan semua negara yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Seperti diketahui, pertemuan Sherpa G20 diadakan saat dunia masih dalam suasana geopolitik yang dibayangi dengan ketidakpastian.

Ketidakpastian itu memunculkan banyak dinamika politik yang kemungkinan memengaruhi jalannya berbagai pembahasan dalam pertemuan Sherpa.

Baca juga: Delegasi Sherpa G20 Diajak Mendaki Bukit Padar

Deputi Bidang Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) sekaligus Co-Sherpa G20 Indonesia Edi Prio Pambudi mengatakan bahwa pertemuan itu diadakan untuk mencapai tujuan bersama, bukan perorangan atau negara tertentu.

“Saya ingin mengungkapkan penghargaan yang tulus kepada semua Sherpa yang hadir hari ini, Selasa (27/9/2022), untuk menghasilkan outcome document yang lebih konkret,” tuturnya seperti yang dimuat dalam laman ekon.go.id, Selasa.

Apresiasi tersebut, kaya Edi, utamanya diberikan kepada delegasi di berbagai tingkatan, mulai dari Working Groups, Engagement Groups, hingga Pertemuan Tingkat Menteri.

Edi meyakini bahwa pembahasan dan diskusi yang akan datang cukup menantang.

Meski demikian, ia mengaku tidak merasa khawatir, karena terdapat kemajuan signifikan dari para anggota untuk melangkah lebih jauh menuju KTT G20 pada November 2022.

Baca juga: Jelang KTT G20, Polri Antisipasi Gangguan Bencana Alam, Terorisme hingga Siber

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, sekarang adalah momen yang sangat krusial dalam Presidensi G20 2022.

“Khususnya dalam masa pembahasan draf Leaders’ Declaration, karena itu esensi dan efisiensi adalah kuncinya,” imbuh Edi.

Dilihat dari perspektif ekonomi, lanjut dia, ketika terjadi krisis dan ada kelemahan dalam sistem yang ada, semua anggota didorong harus mencoba dan memperbaikinya.

Selain itu, lanjut dia, melalui deklarasi dari para pemimpin pertemuan tersebut, Edi ingin agar semua pihak bisa memberikan bantuan kepada pihak yang paling rentan dan membutuhkan.

“Kami dapat lebih jauh menunjukkan kontribusi nyata G20 terhadap pemulihan ekonomi melalui hasil nyata, terutama untuk negara-negara berkembang,” ucap Edi.

Baca juga: Buka Global Forum AMM G20, Mentan SYL Ajak Dunia Implementasikan Pertanian Digital

Ajak semua pihak kolaborasi

Pada kesempatan yang sama, Staf Khusus Menteri Luar Negeri (Menlu) untuk Penguatan Program-program Prioritas sekaligus Co-Sherpa G20 Indonesia Dian Triansyah Djani berharap semua pihak berpartisipasi dan berkolaborasi untuk kelancaran agenda KTT nanti.

“Saat ini kita bekerja sama dalam situasi yang saling menguntungkan dan kolaborasi yang lebih kuat untuk menyukseskan komitmen mengatasi tantangan global bersama-sama,” katanya.

Sebagai informasi, pertemuan G20 yang diselenggarakan secara hybrid di Hotel Marriot Yogyakarta itu dihadiri oleh 107 delegasi secara fisik dan 13 lainnya secara virtual.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Sesmenko Perekonomian) Susiwijono Moegiarso dan para chair Working Groups di bawah koordinasi Sherpa G20.

Semuanya hadir untuk memberikan kontribusi dalam penyusunan awal draf Leaders’ Declaration.

Baca juga: Y20 Didorong Jadi Solusi Konkret dan Rumusan Rekomendasi dalam Leaders Declaration G20

Selaku Ketua Sekretariat Gabungan Sherpa Track dan Finance Track, Sesmenko Perekonomian Susiwijono bertanggung jawab atas kebutuhan dan dukungan penyelenggaraan pertemuan Sherpa G20.

Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DIY sebagai tuan rumah acara juga memberikan dukungan penuh demi menyukseskan pertemuan ketiga Sherpa G20.

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X bahkan secara khusus menyambut hangat para delegasi Sherpa G20 di Keraton Yogyakarta.

Pada kesempatan itu, ia secara langsung menyampaikan dukungannya untuk kelancaran pelaksanaan Sherpa agar draf Leaders’ Declaration bisa segera diselesaikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com