Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Jadi Kandidat Terkuat Pj Gubernur DKI, Heru: Esok Penuh Misteri

Kompas.com - 23/09/2022, 15:08 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono kembali angkat bicara soal namanya yang masuk ke dalam bursa kandidat penjabat (pj) Gubernur DKI Jakarta.

Heru menampik, anggapan bahwa dirinya adalah salah satu calon terkuat untuk menggantikan posisi Anies Baswedan.

"Enggaklah, kandidat-kandidat yang ada kan mempunyai kesempatan yang sama, memiliki kemampuan potensi yang baik," ujar Heru di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Pj Gubernur DKI Jakarta Diharapkan Mudah Ditemui Para Pelaku Usaha

"Bahkan lebih baik, dan ada kalimat hari esok penuh misteri. Jadi kembalikan ke alam semesta, saya yakin alam semesta akan memberikan yang terbaik," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta telah menyampaikan usulan tiga nama calon Pj Gubernur DKI Jakarta yang akan menggantikan Gubernur Anies Baswedan.

Usulan itu ditetapkan dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) yang digelar pada 13 September lalu.

Baca juga: Hipmi Jaya Berharap Pj Gubernur DKI Pengganti Anies Pro Dunia Usaha

Ketiga nama yang terpilih antara lain Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali, serta Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.

Heru melanjutkan, hingga saat ini tidak ada komunikasi khusus yang membahas soal pj gubernur dengan sejumlah pihak. Baik dengan Presiden Joko Widodo, dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) maupun dengan DPRD DKI Jakarta.

"(Dengan presiden) enggak ada. Ngobrolnya tugas presiden. Dengan Kemendagri tidak. Saya tidak ada komunikasi dengan teman-teman DPRD. Memang kenal tetapi tidak ada komunikasi," tutur Heru.

Baca juga: Harapan DPD Golkar DKI untuk Pj Gubernur Jakarta: Mau Terima Saran dan Kritik

"Kan usulan dari DPRD tiga, usulan dari Kemendagri tiga, jadi enam. Semua kewenangan dari Pak Mendagri dan kewenangan dari Pak Presiden. Enggak pernah beliau-beliau ngomong itu ke saya sih. Hari esok penuh dengan misteri," tambahnya.

Sebagaimana diketahui, sebelum diboyong Jokowi ke Istana, Heru Budi Hartono telah malang melintang mengisi berbagai jabatan di Pemprov DKI Jakarta.

Heru memulai karirnya di Pemprov DKI sebagai staf khusus Wali Kota Jakarta Utara pada 1993.

Karirnya terus menanjak hingga didapuk sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014.

Baca juga: Kadin Berharap Pj Gubernur DKI Bisa Permudah Investasi di Jakarta

Selanjutnya pada 2015 Heru sempat menduduki jabatan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan ada banyak kriteria untuk menentukan sosok yang akan menjadi Pj Gubernur DKI.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com